Jumat, 22 Mei 2015

AUDIT PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK


DAMPAK TEKNOLOGI KOMPUTER TERHADAP PROFESI AKUNTAN
Dengan adanya perkembangan teknologi ini, terlihat dampaknya terhadap profesi akuntan dalam beberapa hal, yaitu:
1.     Auditor perlu mengetahui dan mengerti reknologi baru tersebut
2.    Apabila perusahaan menggunakan sistem EDP yang rumit, auditor harus memiliki pengetahuan teknis yang baik tentang sistem auditnya
PENGERTIAN EDP AUDITING / COMPUTER AUDITING / COMPUTER BASED AUDITING
Menurut Ron Weber, EDP auditing adalah proses mengumpulkan dan menilai bukti untuk menentukan apakah sistem komputer mampu mengamankan harta, memelihara kebenaran data, maupun mencapai tujuan organisasi perusahaan secara efektif dan menggunakan aktiva perusahaan secara cermat.
METODE-METODE AUDIT EDP
Auditing around teh computer yaitu suatu pendekatan audit dengan memperlakukan komputer sebagai “kotak hitam” (black box), hanya berfokus pada masukan dan keluaran dari sistem komputer. Pendekatan itu mengandung berbagai kelemahan antara lain:
1.     Umumnya data base mencakup jumlah data yang banyak dan sukar untuk ditelusuri secara manual
2.     Tidak menciptakan sarana bagi auditor untuk menghayati dan mendalami lebih mantap liku-liku sistem computer
3.     Cara ini mengabaikan pengendalian sistem dalam pengolahan komputer itu sendiri, sehingga rawan terhadap adanya kelemahan dan kesalahan yang potensial di dalam system
4.     Lebih berkenaan dengan hal yang lalu daripada audit yang preventif
5.     Kemampuan komputer sebagai fasilitas penunjang pelaksanaan audit menjadi mubazir
6.    . Tidak dapat mencakup keseluruhan maksud dan tujuan penyelenggaraan audit
Auditing Through The Computer dan Auditing With The Computer. Auditing Through The Computer adalah suatu pendekatan yang berorientasi pada komputer “dengan membuka kotak hitam” dan secara langsung berfokus pada operasi pemrosesan dalam sistem komputer. Apabila sistem pemrosesan ditemukan terdapat pengendalian yang memadai, maka kesalahan dan penyalahgunaan tampaknya tidak akan terlewat untuk dideteksi.
Auditing With The Komputer adalah menggunakan komputer sendiri (audit software) untuk membantu melaksanakan langkah-langkah audit. Audit software yang digunakan biasanya adalah generalized yaitu suatu kumpulan program yang dapat digunakan untuk aneka perusahaan yang luas dan situasi audit. Contoh: ACL.
SISTEM AUDIT MANUAL / TRADISIONAL Vs AUDIT EDP
1.     Visibility
A.   Auditor tidak akan mampu melihat formulir transaksi yang diproses oleh komputer. Karena setiap terjadi transaksi dapat langsung dimasukkan ke komputer dan langsung diproses yang hasilnya otomatis mempengaruhi laporan keuangan.
B.    Auditor tidak dapat melihat bagaimana komputer memproses transaksi, melakukan perhitungan, pemindahbukuan dan lain-lain. Buktinya pun tidak dapat dilihat.
C.     Komputer dapat memproses suatu transaksi secara serentak untuk memenuhi beberapa tujuan. Misalnya, pencatatan produk yang sudah siap serentak dengan pencatatan persediaan harga pokok per unit dan lain-lain. Kita tidak memiliki bukti tentang proses yang dilaluinya.
2.     Saran dan fasilitas
Berbeda dengan sistem manual, sistem komputer yang besar memerlukan sistem ruang peralatan, perawatan dan fasilitas yang khusus pula.
3.     Personalia
Sistem komputer memerlukan perangkat keras, perangkat lunak dan pegawai yang ahli serta terlatih sesuai dengan bidangnya.
4.     Pemisahan tugas
Dalam sistem komputer, kegiatan mengumpulkan dan memproses data dipusatkan di bagian komputer. Karena itu, individu yang bersangkut paut dengan komputer mungkin diperlukan dalam sistem komputer untuk mencapai tujuan pengendalian yang biasanya dicapai melalui pemisahan fungsi di dalam sistem manual.
5.     Kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan
Menurunnya keterlibatan manusia dalam penanganan transaksi yang diproses oleh komputer dapat mengurangi kemungkinan untuk mengamati kesalahan dan kecurangan. Kesalahan atau kecurangan yang terjadi selama perancangan ataupun perubahaan program aplikasi dapat tetap terdeteksi untuk jangka waktu yang lama.
6.     Kemungkinan meningkatnya supervisi manajemen
Tersedia untuk tinjauan ulang manajemen dengan lebih tepat waktu jika informasi semacam itu dikomputerisasi. Berbagai aplikasi terprogram menyediakan statistik menyangkut operasi komputer yang dapat digunakan untuk memantau proses transaksi yang sesungguhnya.
7.     Pemrakarsa atau pelaksanaan transaksi dengan komputer
Otorisasi transaksi atau prosedur ini mungkin tidak didokumentasikan dengan cara yang sama dengan yang diprakarsai dalam sistem akuntansi manual dan otorisasi manajemen atas transaksi tersebut mungkin tersirat dalam persetujuan atas rancangan sistem komputer tersebut.
SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM EDP
1.     Pengendalian umum
A.   Rencana organisasi dan operasi aktivitas EDP
B.     Prosedur untuk mendokumentasikan, menguji, dan menyetujui sistem atau program dan perubahan yang bersangkutan
C.    Pengendalian atas akses peralatan dan berkas data
D.   Data lain dan pengendalian prosedural yang mempengaruhi operasi EDP secara keseluruhan
2.    Pengendalian aplikasi
A.   Pengendalian masukkan adalah pengendalian yang dilakukan untuk menjamin data yang diterima untuk diproses dalam komputer telah disistemkan, dijumlahkan dan dicatat dengan benar. Pengendalian ini memberikan keyakinan bahwa:
·         Transaksi yang diproses hanya transaksi yang sudah benar-benar disetujui
·         Transaksi dimasukkan ke komputer dan dicatat pada berkas yang tepat
·         Transaksi tidak ditambah atau dikopi atau diubah secara salah
·         Transaksi yang sudah ditolak, dikoreksi dan jika perlu dimasukkan lagi sesuai waktu yang tepat
B.    Pengendalian pemrosesan adalah pengendalian yang dilakukan untuk menjamin proses operasional EDP telah dilaksanakan sebagaimana yang direncanakan. Pengendalian ini memberikan keyakinan bahwa:
·         Transaksi termasuk sistem yang mengumpulkan transaksi diproses oleh komputer secara benar
·         Transaksi tidak hilang, ditambah, dikopi dan diubah dengan cara yang tidak legal
·         Kesalahan dalam pemrosesan data diidentifikasi dan dikoreksi pada waktu tang tepat
C.    Pengendalian keluaran adalah pengendalian yang dilakukan untuk menjamin hasil keluaran atau displaynya telah dilakukan dengan teliti dan benar. Pengendalian ini memberikan keyakinan bahwa:
·         Hasil proses komputer adalah akurat
·         Akses dengan hasil print out komputer hanya dibenarkan bagi petugas tertentu yang berhak
·         Hasil komputer diberikan pada orang yang tepat dan pada waktu yang tepat pula
RISIKO AUDIT
Adalah kemungkinan akuntan mengeluarkan pendapat wajar atas laporan keuangan yang mengandung kesalahan material yang seharusnya diberikan pendapat selain pendapat wajar.
1.     Risiko inheren adalah risiko yang berasal dari adanya kemungkinan kesalahan material yang dikandung oleh laporan keuangan yang diaudit
2.     Risiko pengendalian adalah risiko yang berasal dari adanya kemungkinan kesalahan yang berasal dari ketidakmampuan sistem intern untuk menemukan, menghindakan kesalahan secara dini
3.     Risiko deteksi adalah risiko yang berasal dari adanya kemungkinan auditor tidak menemukan kesalahan material sewaktu audit
TRANSACTION FLOW AUDITING (TFA)
Suatu metode yang digunakan untuk mendokumentasikan pengendalian aplikasi dalam aplikasi yang dikomputerisasi adalah mengaudit arus transaksi.
Pendekatan TFA dalam organisasi terdapat 5 fase, yaitu:
1.     General Risk Analysis (GRA)
Merupakan fase perencanaan yaitu auditor mengumpulkan informasi mengenai kejadian-kejadian sekarang dalam organisasi dan menilai lingkungan pengendalian secara keseluruhan arus dan siklus transaksi. Hasil akhir dari GRA adalah suatu rencana audit yang efesien dan cost effective.
2.    Transaction Flow Review (TFR)
Auditor melakukan suatu pengkajian yang lebih rinci dari prosedur pemrosesan dari teknik pengendalian intern dalam satu fungsi atau lebih dalam satu siklus.
3.     Spesific Risk Analysis (SRA)
Tim audit sekarang menilai sejauh mana teknik pengendalian yang ada mencapai tujuan pengendalian intern yang relevan.
4.    Compliance and Substantive Audit Testing
A.   Melakukan pengujian ketaatan yang telah didisain dan menentukan apakah teknik pengendalian yang dinyatakan, beroperasi secara efektif
B.     Melakukan pengujian substantif yang telah didisain dan merevisi apabila perlu
5.    Pelaporan Akhir
Termasuk dalam laporan adalah masalah yang perlu mendapatkan perhatian, seiring dengan solusi yang direkomendasikan, termasuk kelemahan pengendalian intern, penyesuaian-penyesuaian yang diusulkan untuk laporan keuangan atau perubahan prosedural untuk memperbaiki efektivitas operasional.
BERUBAHNYA PERAN AUDITOR
Perubahan dalam peran auditor sebagai suatu kelompok. Pertama, auditor lebih sering berperan serta dalam pengembangan sistem informasi yang baru. Umumnya berperan sebagai konsultan. Kedua, auditor telah meraih status profesional yang lebih tinggi. Satu tanda dari status ini adalah terbitnya dua ujian sertifikasi profesional. Ketiga, semakin banyak auditor berspesialisasi dalam audit sistem informasi berdasarkan komputer.
Beberapa kualitas yang harus dimiliki seorang auditor komputer, yaitu:
1. Ability to evaluate objectively
2. Ability to recognize key issues quickly
3. Ability to communicate effectively
4. Knowledge of the control information system (CIS) function
DAMPAK EDP TERHADAP AUDITINGDAN PENGENDALIAN
Para auditor harus memahami system komputer karena sistem ini memiliki dampak yang besar terhadap cara-cara yang dipergunakan organisasi dalam bisnisnya. Sistem yang dikomputerisasi bukanlah semata-mata alat yang baru dipergunakan untuk memroses pekerjaan administrasi. Seringkali, sistem pengendalianinternal harus disusun kembali karenakarakteristik suatu sistem komputer. Hal initelah menimbulkan adanya serangkaiankesenjangan pengendalian yang mengakibatkanterbukanya risiko-risiko baru untuk organisasi-organisasi yang menggunakan komputer. Tigakepentingan utama auditor adalah :
1.     Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan auditor dan dalam sistem pengolahan data jika dipergunakan suatu komputer.
2.    Peluang-peluang yang diberikan oleh komputer untuk pelaksanaan tugas-tugas auditing dengan lebih efektif dan efisien.
3.    Meningkatnya kemungkinan-kemungkinan untuk pencurian, pemerasan, dan spionase yaitu kejahatan dengan mempergunakan komputer sebagai akibat dari suatu lingkungan yang dikomputerisasi.
4.    Pengandalan pengendalian komputer bukti pendukung elektronik dapat diandal kanhanya apabila pengendalian dapat diandalkan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar