PT
WINGS
SEJARAH
SINGKAT PERUSAHAAN
Perusahaan Wings pertama kali didirikan oleh
Johannes Ferdinand Katuari dan Harjo Sutanto pada tahun 1948 di Surabaya,
Indonesia. perusahaan ini telah berkembang dari sebuah industri rumah kecil
menjadi pemimpin pasar yang memperkerjakan ribuan orang dengan pabrik berlokasi
di Jakarta dan Surabaya. Kini Wings sudah menjadi perusahaan yang sangat
berpengaruh di Indonesia dan bukan hanya sabun saja yang ditawarkan oleh
perusahaan ini, namun juga bahan makanan, alat kebersihan, minuman, dan masih
banyak yang lainnya. Eddy William Katuari merupakan pemimpin perusahaan Wings
yang terbaru. Perusahaan Wings ini sudah mulai berkembang di sektor kelapa
sawit, real estate, bahkan hingga ke Bank.
Tujuan dari Wings Corporation adalah memproduksi
produk-produk kualitas Internasional dengan harga ekonomis. Produksi pertama
adalah dengan pembuatan sabun cuci hijau buatan tangan. Dengan produk ini,
Wings berhasil menembus pasar kompetitif pada akhir tahun 1940-an.
Setelah itu Wings memperkenalkan produk baru yaitu
krim deterjen dan produk pembersih lainnya dan saluran distribusi yang
didirikan di seluruh Indonesia. Beberapa dekade berikutnya melihat Wings terus
memperluas lini produk untuk berbagai rumah tangga dan produk perawatan pribadi.
Wings juga memperluas jaringan distribusi selama
periode ini, ke titik di mana produk yang tersedia di hampir setiap kota dan
desa di setiap provinsi negara itu, situasi yang ada sampai hari ini. Wings
saat ini memproduksi dan menjual ratusan SKU rumah tangga dan produk perawatan
pribadi, dan baru-baru memperluas lini produknya termasuk minuman dan mie
instan.
Kini, Wings diakui sebagai produsen lokal terkemuka
dan distributor rumah tangga dan produk perawatan pribadi. Menjadi sebuah
kelompok bisnis yang dinamis dan beragam, Wings masih didedikasikan untuk visi
awal perusahaan konsumen dengan menyediakan rumah tangga dan produk perawatan
pribadi kualitas tanpa kompromi.
PERKEMBANGAN
PERUSAHAAN
Agar bisa menjadi pemain
global, Grup Wings harus terus meluaskan pasarnya ke negara yang
penduduknya banyak seperti Amerika Latin, India dan Cina. Juga, membangun merek
dan tim pemasaran yang hebat di luar negeri.
Di industri toiletris Tanah Air, ada tiga pemain
besar yang merangsek dan menguasai pasar: Unilever, Procter & Gamble
(P&G), dan Wings. Pemain yang disebut pertama dan kedua adalah perusahaan
multinasional. Pemain ketiga adalah pemain lokal yang mampu bertengger di
puncak dan menandingi raksasa toiletris dunia. Dengan bendera PT Sayap Mas Utama,
PT Wings Surya dan PT Lioninda Jaya, puluhan produk keluaran kelompok usaha
yang bermarkas di Kota Buaya ini, sudah sangat familier di tengah masyarakat.
Sebut saja detergen Wings, Giv, Nuvo, Ciptadent, Kodomo, Mama Lemon, So Klin,
Daia, Smile Up, dan masih banyak lagi produk toiletris lainnya.
Hampir semua produk toiletris Wings menempel ketat
produk sejenis milik raksasa Unilever. Sekadar menyebut contoh: Nuvo dengan
Lifebuoy, So Klin dengan Rinso, So Klin Pewangi dengan Molto, Sunlight dengan
Mama Lemon. Di mata Handito Joewono, Chief Strategy
Consultant Arrbey, produk toiletris Wings memang terbukti memiliki posisi
yang cukup kuat di pasar. Wings cukup mampu menghadapi pemain asing seperti
Unilever. “Menjadi nomor satu atau dua,” ungkapnya.
Kedigdayaan Wings tak hanya di ranah toiletris yang
mampu membuat raksasa toiletris dunia Unilever ketar-ketir. Di industri makanan
pun, raksasa Indofood dibuat kalang kabut dengan kehadiran Mie Sedaap yang
diluncurkan Wings pada April 2003. Hanya dalam tempo setahun, Mie Sedaap
berhasil “mencuri” 12% pangsa pasar Indofood. Meski tidak ada data angka,
pertumbuhan Mie Sedaap terus melejit. Hal ini terlihat dari penambahan mesin
dan kapasitas produksi di dua pabrik Gresik dan Bekasi. Tak pelak, Indofood
yang selama ini melenggang sendirian tertohok dan secara agresif langsung
meluncurkan tiga merek tandingan: Mie Sayaaap, Sarimi dan SuperMi Sedaaap.
Selain merangsek pasar dengan Mie Sedaap, Grup Wings juga membombardir
pasar dengan produk minuman Jas-Jus dan Ale-Ale. Kedua produk ini terlihat
cukup mengkilap di pasar.
Pada tanggal
26 Juli 2012 yang lalu, Wingsfood secara resmi memasuki pasar kopi instan
Indonesia dengan meluncurkan Top
Coffee. Berbagai riset telah dilakukan baik dalam bidang pengembangan
produk maupun dalam bidang pemasaran. Riset-riset tersebut menghasilkan dua
hal: racikan kopi instan yang mengklaim sebagai “masterpiece-nya kopi‟
serta strategi peluncuran produk yang gencar dan tertata.
Hal inilah
yang kemudian menarik untuk diteliti. Seperti yang telah diutarakan sebelumnya,
Top Coffee tengah menyiarkan iklan yang gencar melalui media televisi. Konsep
iklan yang mereka gunakan juga relatif unik. Tema besar yang mereka gunakan
adalah “Bongkar Kebiasaan Lama!‟, sebuah
ungkapan halus yang berisi ajakan untuk meninggalkan brand kopi lama dan beralih ke Top
Coffee. Tapi apakah frekuensi yang tinggi dan konsep yang unik tersebut cukup
untuk meningkatkan brand
preference Top Coffee di
pasar yang sulit ini?
Sebelumnya,
Wingsfood telah berkali-kali menggegerkan pasar melalui berbagai ekspansi pasar
yang sukses besar. Salah satu contoh legendarisnya adalah ketika Wingsfood
meluncurkan Mie Sedaap yang dalam waktu singkat berhasil mengacaukan dominasi
Indomie di pasar mie instan. Padahal, Indomie merupakanbrand kuat yang sebelumnya selalu
berhasil menggencet kompetitornya.
Tak hanya berjaya di bisnis toiletris dan makanan.
Kelompok usaha yang dibangun oleh duet Johanes Ferdinand Katuari dan Harjo
Sutanto pada 1948 ini telah menggurita ke berbagai sektor. Kelapa sawit, perbankan,
bahan bangunan, kimia, dan properti pun dirambahnya. Di bisnis properti, Grup
Wings memiliki sejumlah proyek perumahan prestisius, sebut saja Raffles Hill di
Cibubur yang diambil alih dari PT Gunung Subur Sentosa karena kesulitan
likuiditas saat krisis moneter 1998. Di Surabaya, Grup Wings membangun
perumahan Nirwana Executive, Palem Indah, dan Palem Indah Permai.
Properti ritel komersial juga dilirik. Bergandengan
dengan raksasa rokok Grup Djarum, mereka membesut Pulau Gadung Trade Center
lewat bendera PT Nagaraja Lestari. Tak hanya di proyek tersebut kolaborasi dua
raksasa itu, kabarnya di proyek Superblok Grand Indonesia Jakarta pun, Grup
Wings punya andil cukup besar. Boleh jadi kolaborasi ini dipicu karena mereka
menjalin hubungan besan. Masih di bisnis properti, Grup Wings juga mengibarkan
Apartemen Patra Maisonette di Jakarta.
Di bisnis bahan bangunan, Grup Wings mengembangkan
keramik lantai dengan merek Milan (Milan Ceramics) sejak tahun 1989. Selain
memproduksi Milan, di bawah PT Adyabuana Persada juga mengembangkan merek
Hercules. Selain itu, bergandengan dengan Siam Cement (Thailand) sejak 1997
Grup Wings masuk ke bisnis papan gipsum dan plester gipsum. Menggunakan bendera
PT Siam-Indo Gypsum Industry, merek yang dikembangkan adalah Elephant. Masih
bermitra dengan Siam Cement, lewat PT Siam-Indo Concrete Product, Wings
memproduksi bahan semen fiber untuk pengatapan. Selain itu, Wings pun merambah
bisnis genteng keramik clay dengan merek M-Class.
Di sektor keuangan, Grup Wings masuk ke bisnis
sekuritas dengan mengakuisisi PT UOB Kay Hian Securities pada 1994. Tahun 2001,
Wings kembali mengibarkan perusahaan sekuritas dengan bendera Ekokapital
Sekuritas. Di sektor keuangan, Wings juga mengibarkan Bank Ekonomi. Tahun lalu,
98,96% saham Bank Ekonomi dijual ke HSBC dengan nilai sekitar Rp 7 triliun.
Dengan gurita bisnis tersebut, diperkirakan total
kekayaan Grup Wings mencapai Rp 13 triliun. Dan, sejak 2006, keluarga
Katuari sudah masuk 10 besar pengusaha terkaya di Indonesia versi
Majalah Forbes. Menurut Handito, meski masuk ke berbagai ranah bisnis,
Grup Wings masih akan fokus pada dua bisnis utamanya: toiletris dan
makanan.“Mereka memiliki komitmen yang sangat besar dalam membesarkan kedua
bisnis tersebut. Dan hasilnya cukup terlihat, di mana Wings cukup mampu
menghadapi pemain-pemain asing seperti Unilever,” Handito
menegaskan. Menurut Handito, penting bagi Grup Wings terus
memperhatikan dua pilar yang telah melambungkan perusahaan yang berawal
dari home industry menjadi raksasa bisnis ini. Grup Wings tidak
boleh kehilangan konsentrasinya dalam mengembangkan dua pilar bisnis
yang memiliki banyak ragam jenisproduk. “Bagaimanapun Wings
adalah salah satu raja toiletris dan calon raja makanan,” ungkapnya.
Dalam pengamatannya, saat ini posisi produk
makanan Wings memang belum sebesar produk toiletrisnya. Bukan
berarti, Wings tidak mampu membesarkan usaha makanannya itu. Ia melihat
dalam lima tahun terakhir ini Wings memang terlihat berusaha membesarkan
usaha makanannya hingga mampu menjadi ancaman bagi para pesaing yang telah ada
sebelumnya. Lihat saja gebrakannya lewat Mie Sedaap yang membuat Indofood
kebakaran jenggot karena pangsa pasar Indomie tergerus.
Senada Handito, pengamat pemasaran Yadi
Budhisetiawan dari ForceOne juga menilai keunggulan Grup Wings memang
pada bisnis fast moving consumer goods (FMCG) yang menjadi
bisnis inti Grup Wings. Ia menilai pertumbuhan grup ini sangat
fenomenal. “Pertumbuhannya bisa sampai 20% per tahun. Itu sangat
fenomenal karena jika dihitung inflasi saja 6%, bisa tiga kali lipat dari
inflasi,” ujarnya.
Ia melihat ada tiga faktor yang melatarbelakangi
kesuksesan di bidang ini. Pertama, Wings menghasilkan produk yang terjangkau
masyarakat luas. Kedua, kuat dalam jaringan distribusi sehingga ketika
meluncurkan produk baru lebih mudah dengan dukungan distribusi yang luas
dan dalam. Ketiga, menguasai industri oleochemical sehingga industri
toiletris bisa dikuasai.
Kekuatan Grup Wings di bisnis toiletris karena
menguasai juga bisnis hulunya. Wings memang sangat visioner dan
mempunyai konsep yang jelas dalam mengarap industri. Pola ekspansi Grup Wings
biasanya dengan lebih dulu menguasai industri hulu sebelum menggarap hilirnya.
Nah, di industri hulu yang menjadi kekuatannya, Grup Wings menjadi
produsen alkylbenzene – bahan baku utama detergen – terbesar di Asia
Pasifik lewat PT Unggul Indah Cahaya. Dengan kapasitas terpasang lebih dari 200
ribu metrik ton per tahun, perusahaan ini memasok Wings dan sejumlah produsen
lokal, serta melempar ke negara ASEAN, Eropa, Amerika Serikat dan Australia.
Masih di industri hulu, Grup Wings bergandengan
dengan Grup Djarum dan Grup Lautan Luas membeli Ecogreen Oleochemical dari
Grup Salim. Ecogreen adalah produsenoleochemical terbesar di dunia dengan
kapasitas produksi lebih dari 100 ribu metrik ton per
tahun. Oleochemical adalah bahan baku industri perawatan tubuh,
sabun, detergen, makanan, plastik, farmasi, dan berbagai industri lain.
Produksi Ecogreen, 95% diekspor dengan pasar utama negara Asia (50%) seperti
Jepang, Cina dan Korea; Eropa (20%); dan AS (20%).
Sejatinya, tak hanya produk Ecogreen yang diekspor.
Produk toiletris dan makanan juga mendapat respons cukup bagus di pasar
mancanegara. Menurut pengamatan Yadi, produk toiletris Grup Wings sampai ke
pasar Afrika. Ia mengatakan, untuk pasar global
memang Grup Wings belum bisa disejajarkan dengan pemain seperti
Unilever karena masih tumbuh di pasar
negara developing dan underdeveloping. Namun, untuk masuk ke
pasar negara berkembang ini upaya Wings dengan penetrasi produk
detergennya cukup brilian karena masuk dengan ukuran kecil, ½ kg dan 1 kg.
Bandingkan dengan produsen asal AS atau
Eropa yang mengemas produk detergennya berukuran 3-5 kg.
Untuk bisa menjadi pemain global dan bisa
disejajarkan dengan perusahaan sekelas Unilever, Yadi menyarankan
agar Grup Wings terus meluaskan pasarnya ke negara berkembang
yang jumlah penduduknya banyak seperti Amerika latin, India, termasuk ke
Cina. Sementara Handito menyarankan agar Grup
Wings membangun merek dan tim pemasaran di luar negeri untuk lebih
bisa menggarap pasar luar. Ia menandaskan, jaringan distribusi ke luar negeri
perlu diperkuat. “Saya harapkan Grup Wings bisa jadi
seperti P&G-nya Indonesia,” katanya.
Menurut A.B. Susanto, Managing Partner The
Jakarta Consultant Group, kelompok usaha yang sekarang dimotori generasi kedua
Katuari ini sudah menunjukkan eksistensinya di pasar
regional. “Beberapa produknya diekspor ke beberapa negara,” imbuhnya.
Untuk menjadi pemain global, menurutnya, harus mempunyai visi yang diikuti
dengan perencanaan strategi perusahaan yang bagus. Dari rekam jejak
perjalanan Grup Wings, kelompok usaha ini dijalankan dengan visi dan konsep
yang jelas.
Menurut Yadi, Grup Wings yang tumbuh dari
bisnis keluarga ini unik sekali karena melibatkan semua
keluarga, sampai om, tante, dan keponakan pun dilibatkan.
“Mereka bisa kompak bekerja menumbuhkan perusahaan,” katanya. Berbagai kalangan
memang menilai meski perusahaan keluarga, Wings sangat solid. Meski menguasai
kepemilikan, di beberapa perusahaan keluarga Katuari tak selalu menjadi pucuk
pimpinan. Sejauh ini Handito menilai, keluarga Katuari
men-treat bisnisnya dengan profesional. Mereka juga banyak menggunakan
tenaga profesional di perusahaan. “Dan hasilnya terlihat dari pencapaian mereka
sejauh ini,” ujarnya.
VISI & MISI
Visi Perusahaan :
Berusaha untuk
dapat memenuhi KEPUASAN PELANGGAN
Misi Perusahaan :
Untuk mencapai Visi perusahaan, kami menerapkan policy dalam:
– Kualitas Produk
– Effisiensi Produksi
– Disiplin Waktu dan Konsistensi dalam Quality
Untuk mencapai Visi perusahaan, kami menerapkan policy dalam:
– Kualitas Produk
– Effisiensi Produksi
– Disiplin Waktu dan Konsistensi dalam Quality
TUJUAN
Tujuan WINGS
Corporation adalah memproduksi produk-produk berkualitas internasional dengan
harga ekonomis. Produksi pertama Wings dimulai dengan pembuatan sabun cuci
hijau buatan tangan. Dengan produk ini Wings berhasil menembus pasar kompetitif
pada akhir 1940-an. Segera setelah itu, mereka memperkenalkan sebuah produk
baru – krim deterjen yang sangat membantu kebutuhan toileteries rumah tangga.
Setelah itu Wings memperkenalkan produk baru yaitu krim deterjen dan produk
pembersih lainnya dan saluran distribusi yang didirikan di seluruh Indonesia.
Beberapa dekade berikutnya melihat Wings terus memperluas lini produk untuk
berbagai rumah tangga dan produk perawatan pribadi.
SASARAN
Wings juga
memperluas jaringan distribusi selama periode ini, ke titik di mana produk yang
tersedia di hampir setiap kota dan desa di setiap provinsi negara itu, situasi
yang ada sampai hari ini. Wings saat ini memproduksi dan menjual ratusan
kebutuhan rumah tangga dan produk perawatan pribadi, dan baru-baru memperluas
lini produknya termasuk minuman dan mie instan.
Hari ini,
Wings diakui sebagai produsen lokal terkemuka dan distributor rumah tangga dan
produk perawatan pribadi. Menjadi sebuah kelompok bisnis yang dinamis dan
beragam, Wings masih didedikasikan untuk visi awal perusahaan konsumen dengan
menyediakan rumah tangga dan produk perawatan pribadi kualitas tanpa kompromi.
STUKTUR
ORGANISASI PERUSAHAAN
Yang dimaksud dengan struktur organisasi adalah
suatu susunan dengan hubungan antar bagian dalam organisasi maka para karyawan dapat
mengetahui dengan jelas tugas, wewenang, dan tanggung jawab mereka sehingga
dapat terjalin kerjasama yang efektif dan efisien untuk mencapai tugas
perusahaan.
Keterangan di bawah ini merupakan tugas dari
struktur organisasi Wings :
1.Pemasaran dan sales penjualan
· Mengidentifikasikan
target pasar dan pesaing potensial, mengidentifikasikan kebutuhan pelanggan.
· Pengembangan
produk terintegrasi strategis untuk setiap merek dan menciptakan identifikasi
merek.
· Menganalisis
tren pasar dan menyiapkan srategi pemasaran yang tepat untuk target pasar,
menjual produk Wings.
· Mampu
mengembangkan dan mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan, membantu
pelanggan dalan pemasaran produk.
· Mengidentifikasaikan
peluang usaha dan berkomunikasi kepada pelanggan.
· Mengembangkan
kerjasama dengan pelanggan sehingga dapat memperluas bisnis dan menghasilkan
keuntungan maksimal baik kepada pelanggan dan perusahaan.
2. Produksi dan Enginering
Untuk bertanggung jawab dalam menjaga proses
produksi untuk mencapai target produksi dengan tetap berkonsentrasi pada
kualitas barang, peralatan, pemeliharaan, dan efesiensi penggunaan bahan baku.
3. Finance dan Accounting
· Harus
mengerti administrasi, akuntansi dan konsep-konsep keuangan
· Pengorganisasian
AP & AR Pemantauan arus kas dan pengoptimalkan keuntungan jangka panjang
· Menganalisis
data akuntansi, mengidentifikasi masalah dan merencanakan perbaikan sistem
· Bekerja
sama dengan penjualan, pemasaran dan logistik Departemen, serta departemen lain
4. Logistik
· Melibatkan
Purchasing, Supply Chain Management, dan distribusi departemen
· Memahami
pembelian dan memilih mengevaluasi pemasok, memelihara hubungan dengan pemasok
sehingga dapat meningkatkan kelancaran dan efisiensi perusahaan
· Pemahaman
yyang jelas tentang konsep manajemen lantai suplay dan teknik, mampu berfikir
strategis dan taktis
· Tingkat
tinggi pemecahan masalah keterampilan dan kemampuan komunikasi
5. Teknologi
Informasi
· Mampu
memiliki TI yang baik
· Mampu
tur jaringan dan berurusan dengan masalah yang timbul dilapangan
· Harus
mengatur perangkat keras, memiliki pengetahuan tentang pemprograman yang solid
dan analisis sistem yang mampu memberikan solusi untuk masalah
· Mampu
mengembangkan dan memelihara komunikasi canggih dan sistem informasi juga mampu
bekerja dengan departemen lain
6. Sumber Daya Manusia
· Berkomitmen
utuk pengembangan sumber daya manusia dan organisasi sehingga dapat meningkan
efisiensi dan produktivitas bisnis dan nilai terus meningkat baik untuk
perusahaan dan karyawan
· Harus
memiliki pemahaman mendalam dan penguasaan sumber daya manusia, rekrutmen dan
pelatihan strategi, serta kompensasi dan tunjangan
7. Riset dan Pengembangan
· Harus
memiliki latar belakang yang solid dan penguasaan kimia dan penelitiaan
· Mampu
mengembangkan produk yang ada sesuai dengan tren pasar
· Bertanggung
jawab untuk memilih dan menerapkan standar penerimaan bahan baku dan
perencanaan proses yang efisien mampu memproduksi barang berkualitas tinggi
· Mampu
merancang kemasan yang tepat sesuai dengan fungsi
· Berkolaborasi
dengan pemasaran, produksi, logistik, dan departemen lainnya
PRODUK-PRODUK
PERUSAHAAN
Wings merupakan perusahaan penghasil
produk-produk rumah tangga dan pemeliharaan kesehatan diri yang bermarkas
di Surabaya, Indonesia dan didirikan pada 1949.
Perusahaan ini juga dibeli oleh Bank Ekonomi Raharja.
Sampai saat ini Wings telah memproduksi dan
memasarkan lebih dari 40 produk. Dalam memasarkan produk-produk, perusahaan
membagi dalam tiga divisi yaitu:
1. Wings Household (Wings Surya
& Lion Wings)
Boom, Daia, So Klin, So Klin Biomatic, So Klin
Lantai, So Klin Pro, So Klin Softergent, Pewangi So Klin, Softener So Klin,
Softener So Klin Twilight Sensation, Ekonomi, Wings Biru, Wings Putih, Wings
Porcelain (WPC), Super Sol, Mama Lemon (LION Japan), Mama Lime (LION Japan)
2. Wings Care (Wings Surya &
Lion Wings)
Ciptadent, Smile Up (LION Japan), Giv, Giv White
Series, Fres & Natural, Nuv, Botanical (LION Japan), Emeron Nutritive
Shampoo (LION Japan), Emeron Lovely (LION Japan), Kodomo (LION Japan), Zinc
(LION Japan), Zinc Hair Stylish Gel (LION Japan), Protex
3. Wings Food (Alam Segar)
Ale Ale, Enerjos, MagiCola,Magic Berry, Magic
Lemolime, Floridina, Ice Milk Jus, Jas Jus, Bumbu, Instan Sedaap, Kecap Sedaap, Sambal Sedaap, Mie Sedaap, Mi Sedaap Box, Power F, Segar
Dingin, Speed Isotonik,Tea Jus, Teh Rio, Top Coffee
STRATEGI
PEMASARAN DAN PENGENDALIAN MUTU
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial
di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain,
intinya, yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan,nilai, biaya dan kepuasan;
pertukaran, transaksi dan hubungan, pasar dan pemasar. Tujuan pemasaran adalah
mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya
dan dapat terjual dengan sendirinya. Proses pemasaran terdiri dari analisa
peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang pemasaran,
merancang program pemasaran, dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi
usaha pemasaran.
Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan
terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi strategi pemasaran adalah :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran,
pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi,
politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut
pendangan penjual (4 P) adalah tempat yang strategis (place), produk yang
bermutu (product), harga yang kompetitif (price) dan promosi yang gencar
(promotion).
Sedangkan dari sudut pandang pelanggan (4 C) adalah
kebutuhan dan keinginan pelanggan (customer needs and wants), biaya pelanggan
(cost to the customer), kenyamanan (convenience) dan komunikasi (comunication).
Tujuan akhir dan konsep, kiat dan strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan
sepenuhnya (“total Customer Statisfaction”)
Konsep Pemasaran
· Kebutuhan,Keinginan dan Permintaan
Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan
permintaan. Kebutuhan manusia adalah keadaan dimana manusia merasa tidak
memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau
pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam hayati kondisi manusia.
keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari
kebutuhan tersebut. Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi
sosial.
Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan sesuatu
yang didukung dengan kemampuan.
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk
memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan. Pentingnya suatu produk fisik
bukan terletak pada kepelikannya tetapi pada jasa yang dapat diberikannya.
· Nilai,Biaya dan Kepuasan
Nilai adalah perkiraan pelanggan tentang kemampuan
total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap produk memiliki
kemampuan berbeda untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi pelanggan akan
memilih produk mana yang akan memberi kepuasan total paling tinggi.
· Pertukaran, Transaksi dan Hubungan
Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai suatu produk bagi manusia tidak cukup untuk menjelaskan pemasaran. Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya dengan pertukaran.
Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai suatu produk bagi manusia tidak cukup untuk menjelaskan pemasaran. Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya dengan pertukaran.
Pertukaran adalah salah satu cara mendapatkan suatu
produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai
gantinya. Pertukaran merupakan proses dan bukan kejadian sesaat. Masing-masing
pihak disebut berada dalam suatu pertukaran bila mereka berunding dan mengarah
pada suatu persetujuan. Jika persetujuan tercapai maka disebut transaksi.
Transaksi merupakan pertukaran nilai antara dua pihak. Untuk kelancaran dari
transaksi, maka hubungan yang baik dan saling percaya antara pelanggan,
distributor, penyalur dan pemasok akan membangun suatu ikan ekonomi, teknis dan
sosial yang kuat dengan mitranya. Sehingga transaksi tidak perlu dinegosiasikan
setiap kali, tetapi sudah menjadi hal yang rutin. Hal ini dapat dicapai dengan
menjanjikan serta menyerahkan mutu produk, pelayanan dan harga yang wajar
secara kesinambungan.
· Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Istilah pasar untuk menunjukan pada sejumlah pembeli dan penjual melakukan transaksi pada suatu produk.
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Istilah pasar untuk menunjukan pada sejumlah pembeli dan penjual melakukan transaksi pada suatu produk.
· Pemasaran dan Pemasar
Pemasaran adalah keinginan manusia dalam hubungannya dengan pasar, pemasaran maksudnya bekerja dengan pasar untuk mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasar adalah orang yang mencari sumberdaya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu. Konsep Pemasaran Berwawasan Produk
Pemasaran adalah keinginan manusia dalam hubungannya dengan pasar, pemasaran maksudnya bekerja dengan pasar untuk mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasar adalah orang yang mencari sumberdaya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu. Konsep Pemasaran Berwawasan Produk
Pelanggan akan memilih produk yang menawarkan mutu,
kinerja terbaik dan inovatif dalam hal ini memuaskan perhatian untuk membuat
produk yang lebih baik dan terus menyempurnakannya.
A. Konsep Pemasaran Berwawasan Menjual
Pelanggan dibiarkan saja, pelanggan tidak akan
membeli produk industri dalam jumlah cukup sehingga harus melakukan usaha
penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini beranggapan bahwa pelanggan
enggan membeli dan harus didorong supaya membeli.
Konsep Pemasaran Berwawasan Pemasaran
Kunci untuk mencapai tujuan industri terdiri dari
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada saingannya. Konsep
berwawasan pemasaran bersandar pada empat pilar utama, yaitu :
1.pasar sasaran,
2. kebutuhan pelanggan,
3. pemasaran yang terkoordinir serta
4. Keuntungan.
Konsep ini telah dinyatakan dalam banyak cara :
• Memenuhi kebutuhan dengan menguntungkan
• Temukan keinginan dan penuhilah
• Cintailah pelanggan bukan produknya
• Dapatkanlah sesuai kesukaan anda
• Berusaha sekuat tenaga memberikan nilai, mutu dan
kepuasan tertinggi bagi uang pelanggan.
B. Konsep Pemasaran Berwawasan Bermasyarakat
Konsep ini beranggapan bahwa tugas industri adalah
menentukan kebutuhkan, keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhi
dengan lebih efektif serta lebih efisien daripada saingannya dengan cara
mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan pelanggan dan masyarakat. Konsep
pemasaran bermasyarakat meminta pemasar untuk menyeimbangkan tiga faktor dalam
menentukan kebijaksanaan pemasaran, yaitu :
1. keuntungan industri jangka pendek,
2. kepuasan pelanggan jangka panjang dan
3. kepentingan umum dalam pengambilan keputusan.
C. Kepuasan Pelanggan Sepenuhnya (Total Customer
Satisfaction)
Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja (atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan
harapannya. Jadi tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja
yang dirasakan dengan harapan.
Kepuasan pelanggan sepenuhnya dapat dibedakan pada tiga taraf, yaitu:
Kepuasan pelanggan sepenuhnya dapat dibedakan pada tiga taraf, yaitu:
1. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar pelanggan,
2. Memenuhi harapan pelanggan dengan cara yang dapat
membuat mereka akan kembali lagi.
3. Melakukan lebih daripada apa yang diharapkan
pelanggan.
Dari ketiga taraf diatas, keberhasilan dapat
dicapai apabila sudah mencapai ketaraf 3, yaitu yang paling memberikan kepuasan
kepada pelanggan.
Setiap orang di Industri mempunyai pelanggan yang
harus dipuaskannya. Ini yang pertama-tama harus disadari setiap karyawan.
Langkah pertama dalam usaha memuaskan pelanggan adalah menentukan dan
mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan pelanggan.
SDM
/ CARA PENGREKRUTAN KARYAWAN
Formulir Aplikasi
Semua aplikasi harus melalui bagian aplikasi di
website Wings. Beberapa poin yang harus dipertimbangkan antara lain:
Ø Test Aptitude Online
Jika aplikasi Anda berhasil Anda akan diminta untuk menyelesaikan
test Aptitude untuk bisa melanjutkan ke tahap seleksi selanjutnya.
Alokasikan 1 jam bagi Anda untuk menyelesaikan tes
tersebut.
Ø Assessmen oleh Manager Fungsional
Jika Anda berhasil melewati Aptitude test, Anda akan
diundang ke kantor kami untuk di evaluasi secara langsung oleh Manajer
Fungsional kami.
Ø Assessment Center
Ini merupakan langkah akhir dari evaluasi
Satu hari kegiatan ini akan termasuk :
Diskusi kelompok
Presentasi
Wawancara mendalam
Beberapa dari kegiatan ini didesain sesuai dengan
studi kasus bisnis terkait yang memungkinkan kami melihat potensi Anda
sekaligus memberikan gambaran bagaimana bekerja di Wings.
Meskipun studi kasusnya terkait dengan isu bisnis,
namun Anda tidak harus memiliki pengetahun bisnis yang komprehensif untuk bisa
menyelesaikannya, Anda harus bisa menggunakan kemampuan berfikir secara logis
dan lateral, gunakan pengalaman Anda dan kemampuan interpersonal
FAKTOR-FAKTOR
KESUKSESAN PT WINGS
Keberhasilan Wings ini didukung oleh berbagai aspek
diantaranya karyawan yang berdedikasi tinggi untuk menghasilkan produk
berkualitas dan competitive bagi pelanggan. Dan Wings sendiri yang mampu
mempertahankan kualitas sekaligus melakukan efisiensi sehingga saat krisis-pun
justru dijadikan pelaung untuk meluncurkan produk seperti Daia yang dipatok
dengan harga lebih rendah dari Rinso dan Soklin. WINGS mendorong perekonomian
bukan hanya nasional tapi internasional (khususnya Asia) melalui investasi
dalam kapasitas tambahan, memperkenalkan produk-produk inovatif baru, mendorong
proyek-proyek perbaikan seluruh organisasi, serta fokus pada human resource
fokus kami HR. Sehingga pada akhirnya Wings dapat menjamin kesuksesan di
milenium baru mendatang.
ANALISIS
SWOT PADA PT WINGS
STRENGTHS
Kekuatan PT Wings Group, kata pakar pemasaran Hermawan Kartajaya, dia memiliki modal cukup, kemampuan teknologi dalam ramuan kimia, mitra strategis, dan pemahaman terhadap pasar Indonesia. Julukan paling tepat buat Grup Wings (PT Sayap Mas Utama) yang didirikan di Surabaya pada 1949 oleh Katuari bersama Wakijo Tanojo dan Harjo Sutanto ini adalah Sang Follower. Seorang pengamat pemasaran mengatakan, kalau mau jadi follower yang sukses, contohlah Wings. Hampir seluruh produk Wings memang mengekor market leader. Senjata andalan Wings merebut pasar (selain kualitas) terutama adalah harga yang lebih murah. Wings sangat perkasa di industri detergen melalui sejumlah merek unggulan seperti SoKlin, Daia, serta sabun colek Wings Biru dan Cream Ekonomi.
WEAKNESS
Kelemahan PT Wings Group sering dicap sebagai perusahaan Me-Too.
Sebagian besar produknya adalah untuk menantang Market Leader.
Misalnya, Mie Sedaap melawan Indomie, Detergen So Klin melawan Rinso, Daia
melawan Surf, Boom buat menghadapi BuKrim, Nuvo untuk Lifebuoy, Sabun Giv untuk
Lux, shampoo Zinc vs Clear, Ale-ale untuk Frutang, Segar Dingin buat Lasegar,
So Klin pelembut menantang Molto, Smile Up bersaing dengan Close up, Viton
melawan Pocari. Sehingga PT Wings Group dapat dikatakan minim inovatif dalam meluncurkan produk baru.
OPURTUNITY
PT wings dapat menghasilkan produk-produk yang menjadi kebutuhan pokok bagi konsumen masyarakat pada umumnya. Kelebihan dari produk-produk PT wings tersebut yaitu memiliki kualitas yang tinggi dengan harga yang erjangkau oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Dengan begitu PT wings dapat meraih pangsa pasar yang cukup besar.
THREAT
PT wings ini juga memiliki beberapa perusahaan-perusahaan pesaing yang memiliki produk sejenis seperti PT Kao dan PT Unilever. Meskipun sebagian besar produknya seperti meniru produk para market leader. Hal tersebut merupakan bagian dari strategi PT wings group untuk menghadapi para kompetitornya.
STRENGTHS
Kekuatan PT Wings Group, kata pakar pemasaran Hermawan Kartajaya, dia memiliki modal cukup, kemampuan teknologi dalam ramuan kimia, mitra strategis, dan pemahaman terhadap pasar Indonesia. Julukan paling tepat buat Grup Wings (PT Sayap Mas Utama) yang didirikan di Surabaya pada 1949 oleh Katuari bersama Wakijo Tanojo dan Harjo Sutanto ini adalah Sang Follower. Seorang pengamat pemasaran mengatakan, kalau mau jadi follower yang sukses, contohlah Wings. Hampir seluruh produk Wings memang mengekor market leader. Senjata andalan Wings merebut pasar (selain kualitas) terutama adalah harga yang lebih murah. Wings sangat perkasa di industri detergen melalui sejumlah merek unggulan seperti SoKlin, Daia, serta sabun colek Wings Biru dan Cream Ekonomi.
WEAKNESS
Kelemahan PT Wings Group sering dicap sebagai perusahaan Me-Too.
Sebagian besar produknya adalah untuk menantang Market Leader.
Misalnya, Mie Sedaap melawan Indomie, Detergen So Klin melawan Rinso, Daia
melawan Surf, Boom buat menghadapi BuKrim, Nuvo untuk Lifebuoy, Sabun Giv untuk
Lux, shampoo Zinc vs Clear, Ale-ale untuk Frutang, Segar Dingin buat Lasegar,
So Klin pelembut menantang Molto, Smile Up bersaing dengan Close up, Viton
melawan Pocari. Sehingga PT Wings Group dapat dikatakan minim inovatif dalam meluncurkan produk baru.
OPURTUNITY
PT wings dapat menghasilkan produk-produk yang menjadi kebutuhan pokok bagi konsumen masyarakat pada umumnya. Kelebihan dari produk-produk PT wings tersebut yaitu memiliki kualitas yang tinggi dengan harga yang erjangkau oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Dengan begitu PT wings dapat meraih pangsa pasar yang cukup besar.
THREAT
PT wings ini juga memiliki beberapa perusahaan-perusahaan pesaing yang memiliki produk sejenis seperti PT Kao dan PT Unilever. Meskipun sebagian besar produknya seperti meniru produk para market leader. Hal tersebut merupakan bagian dari strategi PT wings group untuk menghadapi para kompetitornya.
KESIMPULAN
Berdasarkan artikel tersebut dapat disimpulkan bahwa
strategi pemasaran dan pengendalian mutu Wings Group telah sesuai dengan
prosedur yang ada dan dapat dikatakan sukses, karena pertama Wings menghasilkan
produk yang terjangkau masyarakat luas. Kedua, kuat dalam jaringan
distribusisehingga ketika meluncurkan produk baru lebih mudah dengan dukungan
distribusi yang luas dan dalam. Ketiga, menguasai
industri oleochemical sehingga industri toiletris bisa dikuasai.
Kekuatan Grup Wings di bisnis toiletris karena
menguasai juga bisnis hulunya. Wings memang sangat visioner dan
mempunyai konsep yang jelas dalam menggarap industri. Pola ekspansi Grup Wings
biasanya dengan lebih dulu menguasai industri hulu sebelum menggarap
hilirnya. Di industri hulu yang menjadi kekuatannya, Grup Wings
menjadi produsen alkylbenzene – bahan baku utama detergen –
terbesar di Asia Pasifik lewat PT Unggul Indah Cahaya. Dengan kapasitas
terpasang lebih dari 200 ribu metrik ton per tahun, perusahaan ini memasok
Wings dan sejumlah produsen lokal, serta melempar ke negara ASEAN, Eropa,
Amerika Serikat dan Australia. Untuk menjadi pemain global, Wings Group harus
mempunyai visi yang diikuti dengan perencanaan strategi perusahaan yang
bagus. Dari rekam jejak perjalanan Grup Wings, kelompok usaha ini
dijalankan dengan visi dan konsep yang jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar