Perbedaan SAK GAAP US
dan SAK IFRS
Perbedaan GAAP dengan
IFRS terletak pada :
1.
Dalam metode penilaian
persediaan, GAAP mengenal metode FIFO, LIFO dan avarege, sedangkan IFRS hanya
mengenal metode FIFO dan avarage saja.
2.
Dalam Laporan Keuangan
versi GAAP terdapat pos luar biasa, sedangkan Laporan Keuangan IFRS tidak
terdapat pos luar biasa, tetapi diganti dengan pendapatan komprehensif lainnya.
3.
GAAP berbasis aturan,
sedangkan IFRS berbasis prinsip saja.
4.
Dalam mengukur nilai
aset, GAAP menilai menggunakan nilai historis, sedangkan IFRS menilai
menggunakan nilai wajar.
5.
Fokus Laporan keuangan
pada GAAP adalah Laporan Laba Rugi, sedangkan IFRS berfokus pada Laporan Posisi
Keuangan (neraca) dan Laporan Laba Rugi.
Dalam standar
akuntansi yang mengacu ke Amerika (US GAAP), akuntansi untuk aset tetap relatif
tidak menimbulkan banyak masalah, karena standar akuntansi aset tetap berdasar
US GAAP menggunakan basis nilai historis. IFRS tidak menggunakan basis nilai
historis, mengingat basis nilai historis berimplikasi pada penyajian laporan
keuangan yang dipandang kurang relevan dengan kebutuhan nyata pengguna
informasi karena tidak mampu menggambarkan nilai riil aset tetap yang disajikan
di dalam laporan keuangan.
Secara konseptual IFRS menawarkan
standard akuntansi yang lebih ideal untuk diterapkan, terlepas dari berbagai
hambatan yang dipastikan akan dihadapi pada saat standard tersebut diterapkan.
Dalam hal standard akuntansi untuk aset tetap, terdapat sejumlah kesamaan dan
juga sejumlah perbedaan. Hal-hal yang berbeda dalam IFRS pada dasarnya sudah
lama menjadi wacana dalam perumusan US GAAP, dan tidak dimasukkannya wacana
standar akuntansi ke dalam US GAAP adalah karena faktor pertimbangan biaya,
manfaat, dan risiko. Dengan demikian, jika pada akhirnya wacana standar
akuntansi yang tidak dimasukkan ke dalam US GAAP sekarang justru dimasukkan ke
dalam IFRS, maka pengguna standar harus terampil di dalam menerapkannya
sehingga tujuan ideal dari IFRS benar-benar bisa dicapai.
Hal-hal yang perlu mendapatkan
perhatian dan dikaji ulang secara lebih komprehensif dalam kaitannya dengan
standard akuntansi untuk aset tetap adalah sebagai berikut:
1. Masalah saat
pengakuan aset tetap, tidak terdapat perbedaan antara US GAAP dan IFRS.
2. Masalah
pengukuran nilai perolehan aset tetap, terdapat perbedaan antara US GAAP dengan
IFRS, terutama dengan perlunya dimasukkan unsur dismantling costs dan decommissioning
costs.
3. Masalah
pengukuran nilai depresiasi aset tetap, terdapat perbedaan antara US GAAP
dengan IFRS, yaitu dengan dimasukkannya dismantling costs, decommissioning
costs, pengukuran nilai residu, dan revaluasi aset tetap.
4. Masalah
penyajian nilai aset tetap di dalam laporan posisi keuangan, terdapat perbedaan
antara US GAAP dan IFRS, yaitu berdasarkan nilai historis untuk US GAAP dan
berdasarkan fair value untuk IFRS.
Dengan memahami
perbedaan pokok antara US GAAP dan IFRS, serta memahami pemikiran yang
melatarbelakangi masing-masing standard, akan menjadi lebih mudah di dalam
memetakan permasalah stadard akuntansi untuk aset tetap serta di dalam
menerapkannya di dalam dunia praktik. Pembandingan antara US GAAP dan IFRS
memegang peran penting dalam proses pemahaman mengingat US GAAP adalah standar
akuntansi yang sudah dikenal dan diterapkan secara luas selama puluhan tahun.
Kerangka konseptual pelaporan keuangan yang kita kenal selama ini
sebagaimana yang diadopsi dalam buku ajar di kampus-kampus adalah kerangka
konseptual berdasarkan USGAAP.Sejalan dengan konvergensi International
Financial Reporting Standar (IFRS) kedalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK), mau tidak mau kita harus merubah mindset kita mengikuti
kerangka konseptual IFRS tersebut.
Ada beberapa perbedaan dasar antara kedua standar tersebut
sebagaimana dijelaskan dalam tabel-tabel dibawah ini. Pada dasarnya batang
tubuh kerangka konseptual tersebut masih sama, yaitu level 1: tujuan laporan
keuangan, level 2: karakteristik kualitatif dan element laporan keuangan, dan
level 3: Asumsi dasar, Prinsip dan kendala.
Berikut adalah Perbedaan keduanya:
Level 1: Tujuan Laporan Keuangan:
US GAAP
|
IFRS
|
·
Menyediakan informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan investasi dan kredit.
|
·
Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja,
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagisejumlah besar pengguna dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
·
Menyediakan informasi yang berguna untuk
memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus
kas masa depan perusahaan
·
Pengguna adalah investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok
dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah dan masyarakat.
|
|
|
·
Menyediakan informasi tentang sumber dayaekonomi, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan perubahan terhadap keduanya.
|
|
Level 2: Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
US GAAP
|
IFRS
|
Relevan – terdiri dari:
·
Nilai prediksi – membantu pengguna memprediksi hasil dari
kejadian masa lalu, saat ini dan masa depan.
·
Nilai umpan balik – membantu pengguna mengkonfirmasi dan
membetulkan nilai prediksi sebelumnya.
·
Tepat waktu – tersedia sebelum kehilangan kapasitas untuk
mempengaruhi keputusan
|
Relevan – terdiri dari:
·
Nilai prediksi
·
Nilai konfirmasi
·
Materialitas
|
Dapat dipercaya – terdiri dari:
·
Disajikan dengan jujur
·
Netral
·
Dapat diferivikasi
|
Dapat dipercaya – terdiri dari:
·
Disajikan dengan jujur
·
Netral
·
Substansi mengungguli bentuk
·
Kehati-hatian (dimana ada ketidakpastian, kesalahan dalam
menyediakn informasi dan menjamin adanya konservatisme.
·
Kelengkapan
|
Dapat dibandingkan
|
Dapat dibandingkan
|
Konsisten
|
|
Level 2: Element Laporan Keuangan
US GAAP
|
IFRS
|
Aset
Kewajiban
Ekuitas
Investasi pemilik
Distribusi kepada pemilik
Laba komprehensif
Pendapatan
Keuntungan
Beban
Kerugian
|
Aset
Kewajiban
Ekuitas
Pemeliharaan modal (diperoleh dari revaluasi asset dan
kewajiban)
Laba (Pendapatan dan keuntungan)
Beban (beban dan kerugian)
|
Level 3: Pengakuan dan pengukuran – Asumsi dasar
US GAAP
|
IFRS
|
1.
Kelangsungan usaha
2.
Entitas ekonomi
3.
Unit moneter
4.
Periodisitas
|
1.
Kelangsungan usaha
2.
Basis akrual
|
Level 3: Pengakuan dan pengukuran – Prinsip
US GAAP
|
IFRS
|
1.
Biaya historis
2.
Pengakuan pendapatan
3.
Kesesuaian
4.
Pengungkapan penuh
|
1.
Biaya historis
2.
Biaya sekarang (apa yang harus dibayar hari ini untuk
mendapatkan aset. Ini sering diperoleh dalam penilaian yang sama dengan nilai
wajar)
3.
Nilai realisasi (jumlah kas yang dapat diperoleh saat ini jika
asset dilepas
4.
Nilai wajar
5.
Pengakuan pendapatan
6.
Pengakuan beban
7.
Pengungkapan penuh
|
Level 3: Pengakuan dan pengukuran – Kendala
US GAAP
|
IFRS
|
1. Biaya dan manfaat
2. Materialitas
3. Praktik Industri
4. Konservatisme
|
1.
Keseimbangan antara biaya dan manfaat
2.
Tepat waktu
3.
Keseimbangan antara karakteristik kualitatif
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar