Kamis, 29 Mei 2014

Analisis Biaya

Analisis Biaya
Konsep Biaya
A.  Pengertian Biaya
1.      Menurut Supriyono (2000;16), Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.
2.      Menurut Henry Simamora (2002;36), Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di masa mendatang bagi organisasi.
3.      Menurut Mulyadi (2001;8), Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
B.  Macam macam Biaya
- Biaya Alternatif
Biaya yang dinyatakan dalam alternative yang dikorbankan, dan tidak pernah dikeluarkan dalam bentuk uang.
- Biaya Implisit
Biaya implicit merupakan biaya yang tidak dikeluarkan tetapi harus dihitung. Biaya ini dapat dijumpai dalam diri seseorang yang bekerja dalam perusahaannya sendiri. Mereka harus memberikan imbalan pada dirimnya sendiri yang besarnya sama bagi orang lain.
- Biaya Sirna
Biaya sirna adalah kebalikan dari implicit, biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan tetapi tidak boleh dihitung.Biaya ini dianggap hilang atau sirna
- Biaya Langsung dan Tidak Langsung
Biaya ini lebih bersifat kalkulatif operasional. Biaya langsung meliputi pengeluaran-pengeluaran untuk bahan mentah, bahan setengah jadi, dan untuk tenaga kerja. Biaya tidak langsung mencangkup depresiasi berbagai jenis barang modal yang dipakai selama produksi.

Menurut Mulyadi (2005:13), Biaya digolongkan sebagai berikut;
1.      Menurut Objek Pengeluaran. Penggolongan ini merupakan penggolongan yang paling sederhana, yaitu berdasarkan penjelasan singkat mengenai suatu objek pengeluaran.
2.      Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan, biaya dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
·         Biaya Produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
·         Biaya Pemasaran, adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel, dll.
·         Biaya Administrasi dan Umum, yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk, contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll.
3.    Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang Dibiayai.
Ada 2 golongan, yaitu:
·         Biaya Langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
·         Biaya Tidak Langsung (indirect cost), biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik.
4.      Menurut Perilaku dalam Kaitannya dengan Perubahan Volume Kegiatan, biaya dibagi menjadi 4, yaitu:
v  Biaya Tetap (fixed cost), biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat kegiatan tertentu, contohnya; gaji direktur produksi.
v  Biaya Variabel (variable cost), biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas, contoh; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.
v  Biaya Semi Variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel, contoh; biaya listrik yang digunakan.
v  Biaya Semi Fixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
5.      Menurut Jangka Waktu Manfaatnya, biaya dibagi 2 bagian, yaitu:
Ø  Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), yaitu pengeluaran yang akan memberikan manfaat/benefit pada periode akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan datang.
Ø  Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure), pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi.
Biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat dibedakan kepada dua jenis yaitu biaya eksplisit dan biaya tersembunyi (imputed cost).
a)      Biaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran  perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan factor-faktor roduksi dan bahan mentah yang dibutuhkan.
b)      Biaya tersembunyi adalah taksiran atau harapan pengeluaran terhadap factor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan sendiri, contoh : pembayaran untuk keahlian keusahawanan produsen itu. 
C.    Biaya Rata-rata,  Biaya Marjinal   dan Biaya Total Rata-rata
Fungsi biaya rata-rata atau unit-1 kadang-kadang lebih berguna dari fungsi biaya total dalam pengambilan keputusan suatu usaha di sektor   pertanian. Fungsi biaya rata-rata dapat diperoleh dengan membagi fungsi biaya total yang relevan dengan output. Biaya marjinal adalah perubahan biaya total yang berkaitan dengan perubahan output (output). Fungsi biaya marjinal berpotongan dengan fungsi biaya total rata-rata dan fungsi biaya variabel rata-rata di titik minimum ke dua fungsi tersebut.
Fungsi biaya rata-rata jangka panjang akan:
  1. Menurun, apabila skala pengembalian dalam produksi adalah meningkat,
  2. Konstan, apabila skala pengembalian dalam produksi adalah konstan, dan Meningkat, apabila skala pengembalian dalam produksi adalah menurun. 
  3. Fungsi biaya rata-rata jangka panjang adalah merupakan kurva amplop dari sejumlah kurva biaya rata-rata jangka pendek.
Pada tingkat output yang hasilnya di spesifikasi tingkat keuntungan ekonomi diperoleh dengan membagi keuntungan ditambah biaya tetap total dengan kontribusi keuntungan. Analisis titik impas adalah spesial pada kasus analisis keuntungan di mana keuntungan diharuskan sama dengan nol. Suatu usaha dapat dikatakan tinggi tingkat pengungkitannya apabila biaya tetap adalah relatif lebih besar (tinggi) dari pada biaya variabel. Pada umumnya, penggunaan analisis pengungkitan operasi menyatakan secara tidak langsung tingginya tingkat risiko keuntungan sepanjang waktu. Dalam arti kata, peningkatan nilai pengungkitan operasi menyatakan lebih bervariasinya keuntungan sepanjang waktu, oleh karena itu tinggi tingkat Pengungkitan operasi dapat diukur dengan elastisitas keuntungan, yang didefinisikan sebagai persentase perubahan keuntungan yang berkaitan dengan satu persen perubahan output. Secara matematis elastisitas keuntungan dapat diformulasikan menjadi:
D.    Biaya Total (TC)
Keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan dinamakan biaya total. Biaya produksi total atau biaya total (total costs) didapatkan darai menjumlahkan biaya tetap total  (TFC “Total Fixed Cost”) dan biaya berubah total (TVC “Total Variable Cost)
TC = FC + VC

E.     Biaya Tetap Total (TFC)
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh factor produksi yang tidak dapat dubah jumlahnya dinamakan biaya tetap total, contoh : membeli mesin, mendirikan pabrik.
F.     Biaya Berubah Total (TVC)
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh factor produksi yang dapat diubah jumlahnya dinamakan biaya berubah total. 
G.    Biaya Tetap Rata-rata (AFC)
Didapatkan dari biaya tetap total (TFC) untuk memproduksi barang dalam jumlah tertentu dibagi dengan jumlah produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya tetap rata-rata.
AFC = TFC / Q
H.    Biaya Berubah Rata-rata (AVC)
Biaya berubah total (TVC) untuk memproduksi sejumlah barang (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya berubah rata-rata.
AVC = TVC / Q
I.       Biaya Total Rata-rata  (AC)
Apabila biaya total (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya total rata-rata.
AC = TC / Q  atau AC = AFC + AVC
J.      Biaya Marginal (MC)
Biaya marginal ada karena adanya kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit.
MC n = TC n – TC n1  atau  MC n = ∆ TC / ∆ Q



Tidak ada komentar:

Posting Komentar