Jumat, 23 Mei 2014

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG MERAH

“PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN  KACANG MERAH”
                                                                                                                       
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan hidayah sehingga terselesaikannya karya tulis ini sesuai dengan yang diharapkan oleh penulis.
Penyusunan karya tulis ini membutuhkan waktu yang cukup lama dikarenakan materi yang dibutuhkan oleh penulis untuk melengkapinya cukup sulit untuk di dapatkan. Hal ini di sebabkan oleh kurangnya sarana dan prasarana yang memadai untuk menyusun karya tulis ini.
Karya tulis yang berjudul “Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Merah” ini berisi mengenai sebuah eksperimen terhadap tanaman kacang merah untuk mengetahui salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya.
Penulis juga ingin berterima kasih kepada Guru Bidang Studi yang telah turut membantu penulis dalam hal membimbing dan memberikan saran dalam pembuatan katya tulis ini. Rekan penulis yang juga turut bersama-sama membantu penulis memberi referensi yang sesuai juga patut disampaikan terima kasih kepadanya. Karena tanpa bantuan dan dorongan mereka,penulis mungkin tidak akan dapat menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis sangat menyadari bahwa sebagai manusia biasa pasti tidak akan pernah luput dari kesalahan. Tapi,penulis juga meyakini bahwa dari kesalahan kita bisa membuat perbaikan yang lebih berarti. Oleh karena itu,penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semuanya. Semuanya itu demi peningkatan karya tulis berikutnya. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.


             
                                                                                                   Penulis
                                                                                               
   Ramadhan US



BAB I
PENDAHULUAN
A.                LATAR  BELAKANG
Media tanam merupakan komponen utama ketika akan bercocok tanam. Media tanam harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang ingin di tanam, yang nantinya akan di gunakan. Menentukan media tanam yang tepat dan standar untuk jenis tanaman yang berbeda habitat asalnya merupakan hla yang sulit. Hal ini di karenakan setiap daerah memiliki kelembapan dan kecepatan angin yang berbeda. Secara umum,media tanam harus dapat menjaga kelembapan daerah sekitar akar,menyediakan cukup udara dan dapat menahan ketersediaan unsur hara.
Pertumbuhan dan perkembangan suatu kecambah biji akan selalu berbeda-beda tergantung media tanam yang di pakai dan unsur-unsur yang terdapat dalam media tanam tersebut. Media tanam adalah media tempat di mana tanaman biji dapat tumbuh dan berkembang  di dalamnya. Contohnya seperti tanah,air,pasir dan sejenis lainnya. Saat ini, di kehidupan sehari-hari atau dalam perkebunan,tanah selalu menjadi media tanam bagi benih yang akan di tanam,terutama pada tanah yang elah tercampur pupuk organik.
Namun,dalam hal kegiatan penelitian ini di gunakan tanah yang telah tercampur pupuk kandang dan pasir untuk proses perkecambahan biji. Sedangkan media tanam yamg menggunakan air biasanya di khususkan untuk tumbuhan hidroponik. Dalam hal ini,dapat terlihat bahwa kegunaan antara berbagai media tanam itu berbeda-beda. Tidak hanya kegunaannya saja tapi pengaruhnya terhadap perkecambahan suatu biji. Pengaruh tersebut dapat di sebabkan karena setiap media tanam mengandung unsur-unsur dan struktur yang berbeda.
Berdasarkan latar belakang tersebut,penulis ingin mengadakan penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman kacang merah dengan membedakan perlakuan masing-masing.

B.                 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas,kita dapat melihat beberapa masalah yakni,dalam menentukan suatu media tanam yang tepat. Untuk mengatasi masalah ini,terlebih dahulu kita harus mengetahui media tanam yang dapat menjaga kelembapan daerah sekitar  akar dan dapat menahan ketersediaan unsur hara. Kemudian dari hal itu timbul permasalahan lagi,yakni pertumbuhan suatu kecambah biji akan selalu berbeda-beda tergantung pada media yang di pakai dan unsur-unsur yang terdapat dalam media tersebut.
Sehingga masalah-masalah diatas dapat di rumuskan menjadi:
“Bagaimanakah pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman kacang merah dengan membedakan perlakuan terhadap masing-masing biji”.



C.                 TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman kacang merah.

D.                MANFAAT PENELITIAN
1.      Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman kacang merah.
2.      Untuk membantu produksi kecambah,dan mempercepat produksi kecambah.
3.      Sebagai tugas awal pada materi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
4.      Sebagai bahan acuan siswa dalam melaksanakan penelitian yang serupa agar kesalahan-kesalahan yang akan terjadi dapat diantisipasi.
5.      Memperoleh pengalaman dalam menguji.

E.                 METODE PENULISAN
Metode penulisan yang dipakai penulis adalah metode penulisan dengan pendekatan eksperimental,karena menggunakan proses eksperimen dalam pembuktian kebenarannya. Selain itu,penulisan karya tulis ini juga menggunakan pendekatan pustaka,dimana referensi-referensi yang didapat berasal dari buku-buku terkait,serta didapatkan dari internet.
F.                  SISTEMATIKA PENULISAN
Karya tulis ini disusun dengan menggunakan sistematika sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan,yang berisi tentang latar belakang penelitian,masalah yang di rumuskan,tujuan dan manfaat penelitian yang di lakukan,metode penulisan yang  pakai,dan sistematika penulisan karya tulis.
            Bab II Tinjauan Pustaka,yang berisi teori tentang relevan penelitian yang di lakukan dan hipotesis yang muncul.
            Bab IV Hasil dan Pengamatan,yang berisi hasil penelitian yang di sajikan dalam bentuk tabel di lengkapi dengan pembahasannya.
            Bab V Penutup,yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran dari penulis.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.                LANDASAN TEORI
1.                  Pertumbuhan tanaman (perkecambahan)
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume secara irreversibel (menuju titik dan tidak dapat kembali lagi). Pertumbuhan selalu terjadi pada setiap makhluk hidup,baik hewan,tumbuhan,maupun manusia. Setiap makhluk hidup,selalu mengalami pertumbuhan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Pertumbuhan secara kualitatif artinya dari kecil tumbuh menjadi besar. Adapun pertumbuhan secara kuantitatif,maksudnya tumbuh dar satu menjadi banyak..
Tanaman yang tumbuh di awali dengan biji yang berkecambah. Biji mengandung embrio dan cadangan makanan. Cadangan makanan merupakan jaringan yang mengelilingi embrio yang di namakan endosparma. Jika biji terlempar dari induknya,embrio merupakan tanaman mini dengan ujung akar dan ujung pucuknya. Embrio tumbuhan dikotil tersusun atas satu akar muda (radikula),calon pucuk (plumula) atau epikotil,dua daun biji (kotiledon),dan poros embrio (hipokotil). Keseluruhan biji di lindungi oleh selapis kulit yang di sebut testa. Pada testa ini di jumpai satu lubang kecil (mikropil) dan satu lamapang,hilum,yang menandai tempat menempelnya biji pada plasenyta di dinding buah.
Perkecambahan adalah proses keluarnya radikula menembus kulit biji atau proses munculnya tanaman kecil dari biji. Proses perkecambahan di pengaruhi oleh faktor lingkungan dan keadaan biji. Faktor lingkungan,yaitu ketersediaan air yang cukup,suhu yang sesuai,kelembapan dan oksigen. Keadaan biji juga mempengaruhi perkecambahan. Biji yanh sudah tua dan masak akan dapat berkecambah dengan baik.
Proses perkecambahan memerlukan kadar air yang cukup. Untuk dapat tumbuh (berkecambah),biji-bijian mutlak memerlukan air. Biji-bijian dapat menyerap air dari lingkungannya secara imbibisi. Selain ai,faktor cahaya yang cukup dan aliran udara yang lancar,yang nantinya akan sangat membantu biji untuk bernapas dan memerlukan metabolisme. Saat berkecambah lingkungan di sekitar biji tidak boleh terlalu lembap atau banyak mengandung air karena dapat menyebabkan biji tidak dapat bernapas bahkan dapat menjadi busuk. Apabila faktor-faktor tersebut terpenuhi,biji akan tetap dalam keadaan dorman. Artinya,biji tetap berada dalam masa tidur  yang panjang dan tidak akan berkecambah.
Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah,di kenal dua tipe perkecambahan,yaitu:
1.                  Perkecambahan epigel,yaitu perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini di sebabkan oleh hipokotil yang tumbuh memanjang ketika radukila muncul. Akibatnya,plumula dan kotiledon terdorong ke permukaan tanah. Contohnya : pada perkecambahan kacang hijau (phaseolus radiatus),kacang buncis (phaseolus vulgaris),dan kacang tanah (arachis hypogaea).
2.                  Perkecambahan hipogeal,yaitu perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal ini di sebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah,sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah. Contohnya : pada perkecambahan kacang kapri (pisum sativum), jagung (zeamays),dan padi (cryza sativa).
Setelah perkecambahan,tahap selanjutnya adalah pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada tumbuhan sebenarmya merupakan pertambahan panjang pada bagian tertentu,yaitu pada titik tumbuh yang terletak pada ujung akar dan ujung batang ( di sebut titik tumbuh primer). Secara umum,pertumnuhan dan perkembangan pada tumbuhan di awali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin jantan dan sel betina. Zigot sebagai hasil pembuahan akan membelah menghasilkan embrio. Selanjutnya,embrio akan berkecambah menghasilkan individu muda. Dalam perkecambahan tersebut sel-sel embrio membelah. Proses ini banyak menghasilkan sel dengan bentuk.letak dan fungsi,struktur,serta susunan biokimia yang berbeda,di sebut differensiasi. Kumpulan sel yang membentuk embrio ini di sebut jaringan embrional atau  jaringan meristem. Pada saat biji berkecambah jaringan meristem pada embrio terus tumbuh dan berkembang menghasilkan jaringan-jaringan baru.
Setelah terbentuk tanaman muda,pertumbuhan selanjutnya di tentukan oleh aktivitas jaringan meristem. Jaringan meristem merupakan jaringan yang aktif melakukan pembelahan. Pertumbuhan di bagi menjadi dua,yakni pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Meristem memiliki 3 tipe :
1.      Meristem apikal,pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan (berperan dalam pertunbuhan primer).
Pertumbuhan primer terjadi pada embrio,ujung akar dan ujung daun. Pertumbuhan pada meristem apikal menyebabkan tanaman menjadi tinggi dan batang menjadi lebih panjang. Pertumbuhan pada ujung tunas melibatkan meristem apikal yang memiliki primordium daun ( bakal daun). Di bawah meristem ini,sel-selnya mengalami pemanjangan dan bersama meristem apikal akan menjadi kuncup baru pada ketiak daun. Antara dua garis skala pda daeeah meristem akan menjadi lebih berjauhan letaknya. Ini menunjukkan bahwa kecepatan pertumbuhan pada berbagai bagian akar tersebut tidak merata. Bagian yang pertumbuhannya paling cepat adalah di daerah bagian belakang ujung akar. Makin jauh dari ujung pertumbuhannya makin lambat.
2.      Meristem lateral,berperan dalam pertambahan ukuran batang dan pembentukan lingkaran tahun (pertumbuhan sekunder).
Pertumbuhan sekunder terjadi pada tanaman menahun,yaitu tanaman berkayu yang merupakan tumbuhan dikotil. Selain memilki jaringan meristem primer di ujung batang dan ujung akar,tumbuhan dikotil juga memiliki jaringan meristem sekunder berupa kambium. Akivitas jaringan meristem tersebut mengakibatkan bertambah besarnya organ tubuh (diameter batang).
3.      Meristem interkalar,terdapat pada nodus batang atau tangki yang terdapat pada permukaan tanah. Nodus meruoakan tempat melekatnya daun. Meristem interkalar menyebabkan batang tetap tumbuh meskipun ujung batang telah dipotong,misalnya pada tanaman jagung.

2. Tanaman Kacang Merah
Nama Indonesia                      : kacang merah
Nama Inggris                          : Azuki bean
            Klasifikasi
Kingdom                                 : Plantae (tumbuhan)
Superdivisio                            : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio                                     : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas                                       : Magnoliopsida ( berkeping dua)
Sub-kelas                                 : Rosidae
Ordo                                        : Fabales
Familia                                    : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus                                      : Vigna
Spesies                                    : Vigna angularis.
            Kacang merah berasal dari daerah netropical dengan sedikitnya dua pusat demostikasi : Amerika Tengah (Mexico,Guatemala) untuk berbiji kecil dan Amerika Selatan (sebagian besar negara Peru) untuk yang berbiji besar. Di waktu post-columbian,kacang merah tersebar di seluruh Amerika. Orang-orang Spanyol membawa benih keseberang pasifik menuju Filipina dan dari sana ke Asia,terutama Jawa dan Myanmar,ke Mauritus.
            Kacang merah akan berbunga pada panjang hari 9-18 jam dan untuk tipe berhari pendek memerlukan panjang hari terendah 11-12,3 jam untuk inisiasi bunga. Suhu optiumum antara 16-27 derajat celcius. Curah hujan normal tahunan adalah 900-1500mm tapi dapat toleran dari sedikitnya 500-600mm dalam satu musim penanaman. Kacang ini tumbuh di dataran rendah tropis dan area subtropis tetapi dapat tumbuh hingga ketinggian 2000-2500m. Kacang merah menyukai lahan beraerasi dan berdrainase baik dengan pH 6,0-6,8. Beberapa kultivar tahan terhadap lahan asam dengan pH serendah-rendahnya 4,4.
            Tanaman ini di tanam semata untuk mendapatkan tanaman belum dewasa dan biji kering. Di Asia kecambah daun dan polong di konsumsi. Do Filipina, biji kering di gunakan untuk membuat tepung kacang kaya protein tinggi untuk memperkaya roti dan mie. Biji daun bernilai tinggi karena kualitasnya dan karena di gunakan sebagai bahan diet untuk pada pengobatan Asia tradisional. Setelah polong di panen,batangnya kadang-kadang di gunakan untuk makanan ternak. Kacang ini juga di tanam sebagai tanaman penutup atau pupuk hijau. Perakarannya yang dalam,ketahanannya terhadap kekeringan dan potensi hasil yang tingg menyebabkan tanaman ini sangat bermanfaat dan mempunyai adaptasi yang luas. Selain itu kacang merah juga dapat di jadikan sebagai pewarna alami.


3.Nutrisi untuk Tanaman
            Nutrisi merupakan bahan baku utama bagi organisme untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya. Jika orang menganggap bahwa pupuk meupakan makanan,hal itu salah. Tumbuhan dapat menghasilkan makanan sendiri melalui fotosentesis berupa karbohidrat. Karbohidrat tersebut kemudian akan di kombinasikan dengan nutrisi tumbuhan untuk menghasilkan protein,enzim,vitamin,dan unsur penting lain untuk pertumbuhan. Nutrisi tumbuhan lebih menunjukkan pada segala kebutuhan yang di perlukan tumbuhan untuk tumbuh dan berupa unsur kimia dasar.
            Nutrisi (unsur hara) adalah unsur yang di butuhkan oleh tumbuhan sebagai sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel. Unsur-unsur tersebut sebagian besar udara dan tanah,yaitu oksigen,karbon,dan hidrogen. Nutrisi yang di perlukan tumbuhan bukan hanya CO2 dan H2O tetapi juga elemen-elemen yang lainnya,yaitu unsur makro adalah unsur yang di butuhkan tumbuhan dalam jumlah yang banyak. Misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, kalium, kalsium, magnesium, fosfor,sulfur. Dan unsur mikro adalah unsur yang du butuhkan dalam jumlah sedikit. Misalnya besi, klor, mangan, boron,seng, tembaga dan nikel.
Walaupun yang di butuhkan hanya sedikit, tetapi kekurangan salah satunya dari mikro dapat membuat pertumbuhan tumbuh terganggu. Seperti jika kekurangan Fe daun akan menguning, karena Fe berfungsi sebagai biokataliasator dalam pembentukan klorofil. Fe merupakan salah satu unsur yabg di perlukan  pada pembentukan enzim-enzim respirasi yang mengoksidasi glukosa menjadi gas CO2 dan air.
            Selain nutrisi, masih ada hal-hal lain yang turut mempengaruhi pertumbuhan tanaman antara lain :
1.      Faktor luar
a.       Air
b.      Suhu
c.       Kelembapan
d.      Cahaya
2.      Faktor dalam
a.       Gen
b.      Hormon
4.Media Pupuk kandang
            Pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan di sebut sebagai pupuk kandang. Kandungan unsur haranya yang lengkap sebagai natrium,fosfor,dan kalium membuat pupuk kandang cocok untuk di jadikan sebaga media tanam. Unsur-unsur tersebut penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu, pupuk kandang memiliki kandungan mikroorganisme yang di yakini mampu merombak bahan organik yang sulit di cernah tanaman menjadi komponen yang lebih mudah untuk di serap oleh tanaman.
            Komposisi kandungan unsur hara pupuk kandang sangat di pengaruhi oleh faktor jenis hewan, umur hewan, keadaan hewan,jenis makanan, bahan hamparan yang di pakai,perlakuan serta penyimpanannya sebelum di aplikasikan sebagai media tanam.
            Pupuk kandang yang akan di gunakan sebagai media tanam harus sudah matang dan steril. Hal itu di tandai dengan warna pupuk yang hitam pekat. Pemilihan pupuk kandang yang sudah matang bertujuan untuk mencegah munculnya bakteri atau cendawan yang dapat merusak tanaman.

5.Media Tanam Pasir
            Pasir sering di gunakan sebagai media tanam alternatif untik mengganti fungsi tanah. Sejauh ini pasir di anggap sesuia jika di gunakan sebagai media penyamaian benih,pertumbuhan bibit tanaman dan perakaran setek batang. Sifatnya yang kering akan memudahkan proses pengangkatan bibit tanaman yang sudah cukup umur untuk di pindah tanamkan ke media lain. Sementara bobot pasir yang cukup berat akan mempermudah tegaknya batang. Karena memiliki pori-pori makro, maka pasir menjadi mudah basa dan cepat kering untuk proses ppenguapan. Ketahanan terhadap proses pemisahan pasir sangat kecil sehingga mudah teerkikis oleh air dan angin. Dengan demikian media pasir lebih membutuhkan pengairan dan pemupukan yang lebih imtensif.
            Pengunaan pasir sering di kombinasikan dengan campuran bahan organik seperti kerikil, batu-batuan, atau bahan organik yang di sesuaikan dengan jenis tanaman. Tapi dalam penelitian ini pasir tidak di campur dengan bahan organik apapun.
B.                 KERANGKA PEMIKIRAN
Media tanam sangat berpengaruh untuk pertumbuhan tanaman karena setiap media tanam masing-masing memiliki unsur hara yang berbeda yang di butuhkan tanaman. Contohnya pada media tanam tanah + pupuk kandang dan pasir.
Untuk membuktikan hal tersebut, ada tanaman yang di tanam pada tanah + pupuk kandang dan juga pada media tanam pasir. Hal ini di lakukan untuk membandingkan pertumbuhan tanaman tersebut. Selain itu, karena yang di amati adalah pengaruh media tanam, maka terdapat faktor lain yang di kendalikan dalam jumlah yang sama,seperti pamberian air, besarnya pot, jenis kacang merah dan sebagainya, agar tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang merah dalam pengamatan.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat di kemukakan variabel-variabel berupa :
·         Variabel manipulasi : Menggunakan media tanam yang berbeda yang di lakukan dengan cara biji kacang merah di tanam pada tanah yang telah di campur pupuk kandang dan di tanam pada pasir.
·         Variabel respon : Pertumbuhan panjang tumbuhan tiap 3 hari,tinggi batang dan panjang daun.
·         Variabel kontrol : Besarnya pot,jenis biji kacang merah,pemberian air, intensitas cahaya yang sama dan konsentrasi media tanam.

BAB III
METODE PENELITIAN
A.                JENIS PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, karena di dalamnya terdapat sebuah percobaan untuk membuktikan pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman kacang merah. Dengan perlakuan media tanam yang berbeda tapi pemeliharaannya sama.
B.                 WAKTU DAN TEMPAT
Penelitian ini di laksanakan di daerah Belajen, Kecamatan Alla selama kurang lebih 24 hari, mulai dari hari sabtu, 6 agustus 2011 sampai dengan hari sabtu, 27 agustus 2011.
C.                 ALAT DAN BAHAN
Alat :
1.      4 buah aqua gelas kosong
2.      Benang dan mistar
Bahan :
1.      4 biji kacang merah
2.      Tanah + pupuk kandang
3.      Pasir


D.                RANCANGAN PENELITIAN
Percobaan ini menggunakan faktor media tanam yang berbeda, terdiri dari dua macam :
Perlakuan I      : Biji kacang merah pada media tanah + pupuk kandang
Perlakuan II    : Biji kacang merah pada tanam pasir.
            Tiap perlakuan di ulang sebanyak 2 kali agar dapat di rata-ratakan. Dengan demikian terdapat 4 unit percobaan. Pemeliharaankacang merah, di lakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari dengan volume air yang sama.
            Untuk pengamatan pertumbuhan kacang merah, di lakukan tiap 3 hari sekali, setiap sore mulai hari setelah tanam dengan menggunakan benang kemudian di ukur kembali dengan menggunakan mistar yang di ukur dalam skala sentimeter (cm) dan di sajikan dalam bentuk tabel.

E.                 PROSEDUR KERJA
1.      Rendam biji kacang merah semalaman.
2.      Siapkan 4 buah aqua gelas kosong yang telah di lubangi dengan menggunakan jarum,masing-masing sufah di beri label A,B,C,dan D.
3.      Kemudian aqua gelas kosong tersebut masing-masing 2 gelas kosong di isi media tanam yang sama dengan gelas A dan B di isi tanah+pupuk kandang dan gelas C dan D di isi pasir. Perhatikan volume tanah+pupuk kandang dan pasir harus reltif sama.
4.      Pilihlah biji kacang merah yang tenggelam dalam air karena itulah biji terbaik untuk di tanam.
5.      Setelah itu tanam biji kacang merah pada media tanam yang telah di siapkan masing-masing 1 biji tiap tempat.
6.      Tempatkan pada tempat yang terkena cahaya matahari dan siram dengan volume air yang sama. Lakukan penyiraman tiap hari selama percobaan.
7.      Amati dan cata pertumbuhannya setiap 3 hari dalam waktu tiga minggu (21 Hari).


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.                HASIL PENELITIAN
Berikut hasil pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman kacang merah selama 21 hari.
Pertumbuhan panjang batang
Tinggi batang
Panjang daun
Hari ke 3
A
2,3 cm
2,3 cm
0,8 cm
C
1,2 cm
1,2 cm
0,3 cm
Hari ke 6
A
3,5 cm
5,8 cm
1,1 cm
C
1,5 cm
2,7 cm
0,5 cm
Hari ke 9
A
4,3 cm
10,1 cm
1,7 cm
C
1,9 cm
4,6 cm
0,9 cm
Hari ke 12
A
4,8 cm
14,9 cm
2,3 cm
C
2,5 cm
7,1 cm
1,2 cm
Hari ke 15
A
4,8 cm
19,7 cm
2,9 cm

C
3,2 cm
10,3 cm
1,6 cm
Hari ke 18
A
5,1 cm
24,8 cm
3,5 cm
C
3,9 cm
14,2 cm
2,1 cm
Hari ke 21
A
5,3 cm
30,1 cm
4,1 cm
C
4,5 cm
18,7 cm
2,5 cm

B.                 PEMBAHASAN
Sesuai dengan pengertian pertumbuhan yaitu pertambahan ukuran,berat serta jumlah sel yang bersifat irreversibel ( tidak dapat kembali pada keadaan semula). Media tanam yang di pakai pada percobaan ini berhasil membuat tanaman tumbuh,akan tetapi mengalami beberapa perbedaan. Karena media tanam tersebut mempengaruhi pertumbuhan tanaman itu masing-masing.
Berdasarkan data di atas tanaman yang menggunakan media tanam tanah + pupuk kandang lebih cepat tumbuh di bandingkan tanaman yang menggunakan media tanam pasir. Seperti yang telah di jelaskan pada landasan teori, hal ini munkin terjadi karena banyaknya unsur-unsur yang terdapat pada tanah yang telah di campur pupuk kandang. Di mana pupuk kandang memiliki kandungan unsur hara yang lengkap, yang sangat di butuhkan oleh tumbuhan untuk tumbuh. Selain itu,tanah juga mampu menahan ketahanan air yang dapat menjaga kelembapan tanah sehingga tanah tidak mudah kering dan cacing tanah dapat menyuburkan atau menggemburkan tanah karena pori-pori yang terdapat pada tanah sangat kecil.
Sedangkan pada media tanam pasir pertumbuhannya agak lambat di sebabkan karena memiliki pori-pori makro,sehingga pasir mudah basa dan cepat kering karena mudah terkikis oleh air dan udara dan kandungan makanannya pun sangatlah sedikit. Oleh karena itu media pasir membutuhkan pengairan dan pemupukan.



BAB V
P E N U T U P
A.                KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan di atas,maka dapat diambil kesimpulan bahwa media tanam sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang merah. Terutama pada media tanam tanah + pupuk kandang yang membuat tanaman subur karena banyak mengandung unsur hara. Media tanam pasir juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang merah namun dengan menggunakan media tanam pasir kurang tepat karena tanaman tidak telalu subur karena kandungan unsur haranya hanya sedikit. Jadi, media tanam yang cocok untuk pertumbuhan kacang merah adalah dengan menggunakan media tanam tanah + pupuk kandang.

B.                 SARAN
Dalam penelitian ini penulis menyarankan agar teliti dalam hal penanaman biji kacang merah karena apabila terlalu dalam dapat memperlambat pertumbuhan tanaman bahkan dapat membuat biji busuk bila tanah terlalu lembab. Selain itu, pemberian konsentrasi pupuk kandang juga tidak terlalu banyak (melebihi dosis) karena dapat membuat tanaman mati di sebabkan karena panas sehingga tidak dapat bernapas.

DAFTAR PUSTAKA
Riandri,Henny.2007. SAINS BIOLOGI 3 untuk kelas XII SMA. Solo : PT. TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI.
Suwarno. 2007. Panduan pembelajaran BIOLOGI untuk SMA dan MA : Pusat Perbukuan Depdiknas


1 komentar: