Bank dunia, International Monetary Fund (IMF), Bank Pembangunan Asia, dan islamic development bank.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Bank Dunia didirikan bersama-sama dengan didirikannya IMF
pada tahun 1944 di Britton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat. Bank Dunia
dibentuk oleh dua negara promotor dan pendukung utama, yaitu Amerika Serikat
dan Inggris. Tujuan awal didirikannya adalah untuk mencegah berulangnya
peristiwa Great Depression sebagaimana
pernah terjadi pada sekitar tahun 1930 (Hutagalung, 2009). Hal ini disebabkan
perang dunia kedua yang melanda hampir seluruh belahan bumi sangat berpotensi
meninggalkan puing-puing perekonomian yang luluh lantak di Eropa dan juga di
sebagian besar negara-negara korban perang lainnya.
Entah
karena pihak sekutu (yang saat itu sudah didukung oleh Amerika Serikat
pascapengeboman Pearl Harbour oleh Jepang) merasa perang tidak akan berlangsung
lama lagi ataupun karena alasan lain, tetapi yang jelas setahun setelah
didirikannya Bank Dunia perang dunia kedua benar-benar berakhir. Sesuai
prediksi, negara-negara korban perang, terutama di Eropa, segera membutuhkan
aliran dana segar untuk merekonstruksi perekonomian mereka pascaperang. Prancis
tercatat sebagai negara pertama yang mendapatkan pinjaman dari Bank Dunia
senilai 250 juta dolar AS.
Dalam perkembangannya, semakin sedikit negara yang mengalami
peperangan, sehingga kebutuhan untuk rekonstruksi pascaperang pun semakin
kecil. Pada saat itu, Bank Dunia di bawah kepemimpinan Mc-Namara menggeser
fokusnya ke arah pembangunan infrastruktur, pengentasan kemiskinan, pendidikan,
kesehatan, dan pelayanan publik, terutama di negara-negara dunia ketiga yang notabene tertinggal dari negara
maju.
IMF
merupakan hasil konferensi yang dihadiri oleh 44 negara di Bretton Words (USA)
pada Juli 1944 dan secara efektif mulai beroperasi pada bulan Maret 1946. Latar
belakang terbentuknya IMF adalah resesi besar yang terjadi tahun 1930-an yang dirasakan dampak
negatifnya terhadap perekonomian semua negara-negara di dunia. Untuk
membangkitkan perekonomian dari resesi tersebut, masing-masing negara melakukan
langkah-langkah penyesuaian yang tidak selaras antara negara satu dengan negara
lainnya sehingga kebijakan yang ditempuh oleh suatu negara merugikan
perekonomian negara lain sehingga tidak mendukung perbaikan perekonomian dunia
secara global. Secara tradisional IMF bertugas membantu negara anggotanya,
artinya yang mencari intervensinya , untuk mendapatkan keseimbangan neracanya
dengan dunia luar. Yang dipentingkan akhirnya adalah keseimbangan neraca
berjalannya, akan tetapi in juga bnyak dipengaruhi keseimbangan artinya
defisit, anggaran belanja pemerintah juga oleh kebijakan moneter bank sentral
serta kementrian keuangan.
1.2 Rumusan
masalah
1.
Bank
dunia
2.
International Monetary Fund
3.
Bank
Pembangunan Asia
4.
Islamic
Development Bank
1.3 Tujuan
Penulisan
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai bank dunia, International Monetary Fund (IMF), Bank Pembangunan Asia, dan islamic development bank.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 BANK DUNIIA (WORLD BANK)
A. Sejarah
Bank Dunia
Bank Dunia didirikan bersama-sama
dengan didirikannya IMF pada tahun 1944 di Britton Woods, New Hampshire,
Amerika Serikat. Bank Dunia dibentuk oleh dua negara promotor dan pendukung
utama, yaitu Amerika Serikat dan Inggris. Tujuan awal didirikannya adalah untuk
mencegah berulangnya peristiwaGreat Depression sebagaimana pernah
terjadi pada sekitar tahun 1930 (Hutagalung, 2009). Hal ini disebabkan perang
dunia kedua yang melanda hampir seluruh belahan bumi sangat berpotensi
meninggalkan puing-puing perekonomian yang luluh lantak di Eropa dan juga di
sebagian besar negara-negara korban perang lainnya.
Entah karena pihak sekutu (yang saat
itu sudah didukung oleh Amerika Serikat pascapengeboman Pearl Harbour oleh
Jepang) merasa perang tidak akan berlangsung lama lagi ataupun karena alasan
lain, tetapi yang jelas setahun setelah didirikannya Bank Dunia perang dunia
kedua benar-benar berakhir. Sesuai prediksi, negara-negara korban perang,
terutama di Eropa, segera membutuhkan aliran dana segar untuk merekonstruksi
perekonomian mereka pascaperang. Prancis tercatat sebagai negara pertama yang
mendapatkan pinjaman dari Bank Dunia senilai 250 juta dolar AS.
Dalam perkembangannya, semakin
sedikit negara yang mengalami peperangan, sehingga kebutuhan untuk rekonstruksi
pascaperang pun semakin kecil. Pada saat itu, Bank Dunia di bawah kepemimpinan
Mc-Namara menggeser fokusnya ke arah pembangunan infrastruktur, pengentasan
kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik, terutama di
negara-negara dunia ketiga yang notabene tertinggal dari
negara maju.
B.
Pengertian
Bank Dunia
Bank Dunia (World Bank) merupakan sebuah lembaga keuangan internasional
yang menyediakan pinjaman
kepada negara berkembang untuk program pemberian modal.
C.
Tujuan
Bank Dunia
Tujuan resmi
dari Bank Dunia adalah pengurangan kemiskinan. Namun selain itu terdapat
pula tujuan Bank Dunia yang lainnya, yaitu :
1.
Untuk membantu rekonstruksi dan pembangunan di daerah anggota
dengan cara memfasilitasi investasi modal untuk tujuan produktif, termasuk
pemulihan kembali ekonomi yang hancur atau rusak karena perang, perubahan
kembali fasilitas-fasilitas produktif yang dibutuhkan untuk usaha damai dan
dorongan pembanunan untuk fasiltas produktif dan sumber-sumber di negara-negara
miskin.
2.
Untuk mendorong investasi swasta luarnegeri lewat jaminan
atau partisipasi dalam pemberian pinjaman dan investasi lainnya oleh investor
swasta; dan ketika modal swasta tidak tersedia dalam syarat-syarat yang wajar,
sebagai tambahan investasi swasta dengan menyediakan, berdasarkan persyaratan
yang cocok, membiayai untuk tujuan-tujuan produktif di luar dari modal mereka
sendiri, pengumpulan dan oleh sumber-sumber sendiri maupun sumber lainnya.
3.
Untuk
mendorong keseimbangan perkembangan jangka panjang perdagangan internasional
dan untuk mempertahankan keseimbangan saldo pembayaran dengan mendorong
investasi internasional untuk kemajuan sumber-sumber produktif para anggota,
dengan cara membantu menaikkan produktivitas, standar kehidupan dan keadaan
buruh di daerah mereka.
4.
Untuk
meyusun pinjaman-pinjaman yang dibuat atau dijamin olehnya dalam hubungannya
dengan pinjaman internasional melalui sumber lainnya sehingga dapat lebih
berguna dna proyek-proyek yang mendesak, besar ataupun kecil, dapat diatasi
segera.
5.
Untuk
menjalankan kegiatannya dengan dasar untuk mempengaruhi investasi internasional
dalam persyaratan bisinis di dalam daerah anggota dan, dalam tahun tahun
setelah perang, untuk membantu membuat masa transisi dari suasana perang ke
keadaan ekonomi yang damai.
D.
Presiden Bank Dunia
E.
Peran Bank Dunia Terhadap Indonesia
Kebijakan politik pemerintahan Presiden Soekarno yang mendekat
ke blok Uni Soviet menyulitkan Bank Dunia yang memiliki paham berseberangan
untuk mengambil peran lebih banyak bagi Indonesia. Oleh karena itu, Bank Dunia
baru mulai berperan sebagai lembaga pemberi pinjaman bagi Indonesia pada saat
awal masa pemerintahan Presiden Soeharto, yaitu sekitar tahun 1968. Namun
sebelum memberikan pinjaman, Bank Dunia “menjajaki” Indonesia dengan memberikan
bantuan teknis untuk identifikasi kebijakan makroekonomi, kebijakan sektoral
yang diperlukan, dan kebutuhan pendanaan yang kritis (Hutagalung, 2009).
Di masa-masa awal pemberian pinjaman,
Indonesia masih dianggap sebagai negara yang memiliki nilai credit worthiness yang rendah.
Oleh karena itu, pinjaman yang diberikan oleh Bank Dunia pada saat itu
menggunakan skema IDA atau pinjaman tanpa bunga, kecuali administrative fee ¾ persen per
tahun dan jangka waktu pembayaran 35 tahun dengan masa tenggang 10 tahun. Dana
pinjaman pertama yang diberikan kepada Indonesia adalah sebesar 5 juta dolar AS
pada September 1968 (Hutagalung, 2009).
Pada masa-masa awal tersebut, dana pinjaman
dari Bank Dunia digunakan untuk pembangunan di bidang pertanian, perhubungan,
perindustrian, tenaga listrik, dan pembangunan sosial. Pada tahun-tahun
berikutnya, Indonesia berhasil menunjukkan performa ekonomi yang memuaskan,
dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen per tahun, jauh lebih
besar dari rata-rata pertumbuhan ekonomi negara peminjam yang lain. Oleh karena
itu, sejak akhir dekade 70-an Indonesia sudah mulai dianggap sebagai negara
yang lebihcreditworthy untuk
memperoleh pinjaman Bank Dunia yang konvensional atau dengan menggunakan skema
IBRD. Berbeda dari periode sebelumnya, pada dekade 80-an, pinjaman uang Bank
Dunia terlihat lebih terarah pada masalah deregulasi sektor keuangan, selain
masih tetap digunakan bagi pengembangan sektor-sektor sebagaimana yang telah
disebutkan sebelumnya.
2.2 INTERNATIONAL MONETARY FUND (IMF)
A.
Sejarah Lahirnya IMF
Pada saat akhir Perang Dunia II
tersebut, ekonomi cenderung mengerucut pada satu tumpuan kekuatan, Amerika
Serikat (AS). Britania Raya mengalami kebangkrutan ekonomi akibat resesi sejak
akhir abad ke-19 dengan kehilangan cadangan emasnya. Eropa Barat hancur sebagai
akibat perang dunia. Demikian juga dengan Jepang. Dan tidak ada negara satu pun
di dunia yang cukup kuat, kecuali AS.
AS menjadi kekuatan ekonomi
tunggal pada saat itu dengan memiliki cadangan emas mencapai 65 persen dari seluruh
dunia. Dia juga menjadi pemimpin dalam Perang Dunia II dan menang. AS juga,
yang secara fisik, tidak tersentuh dan terseret menjadi medan perang, kecuali
wilayah Hawai yang dihajar bom oleh Jepang.
Atas dasar peta kekuatan tersebut,
kesepakatan Bretton Woods sangat kental dengan nuansa peran AS dalam mengatur
tatanan ekonomi dunia. Salah satunya, peran dolar AS sebagai satu-satunya alat
pembayaran dunia. Pada saat itu, setiap mata uang ditetapkan nilai berdasarkan
cadangan emas masing-masing negara dan kemudian menetapkan nilai tukar mata
uang terhadap dolar AS berdasarkan nilai paritasnya terhadap emas
masing-masing.
International Monetary Fund (IMF)
muncul sebagai hasil dari perundingan Bretton Woods, pasca Great Depression
yang melanda dunia pada dekade 1930-an. Pada Pada tanggal 22 Juli 1944 –
sebagai akibat dari Great Depression – 44 negara mengadakan pertemuan di Hotel
Mount Washington Hotel, Kota Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat,
untuk membahas kerangka kerja sama ekonomi internasional baru yang akan
dibangun setelah Perang Dunia II. Negara-negara ini percaya bahwa kerangka
kerja sama tersebut sangat dibutuhkan untuk menghindari pengulangan bencana
ekonomi yang terjadi selama Great Depression. Pertemuan ini melahirkan “Bretton
Woods Agreements” yang membangun IMF dan organisasi kembarannya, The
International Bank for Reconstruction and Development (sekarang lebih dikenal
dengan nama World Bank). Pada awalnya, IMF hanya beranggotakan 29 negara, namun
kemudian pada awal tahun 2004 anggota IMF sudah mencapai 184 negara, yang
berarti hampir semua negara anggota PBB juga menjadi anggota IMF.
B.
Pengertian IMF
Dana Moneter Internasional atau
International Monetary Fund (IMF) adalah organisasi internasional yang
bertanggung jawab dalam mengatur sistem finansial global dan menyediakan
pinjaman kepada negara anggotanya untuk membantu masalah-masalah keseimbangan
neraca keuangan masing-masing negara.
C.
Peranan dan Fungsi IMF
IMF memiliki tiga fungsi yang
berperan dalam pencapaian dua tujuannya. Adapun fungsi yang pertama yaitu
pemantauan, yang diartikan sebagai tanggung jawab mengawasi system keuangan
internasional dan mengawasi kepatuhan setiap negara anggota dalam memenuhi
kewajibannya untuk mengimplementasi kebijakan-kebijakan yang kondusif bagi pertumbuhan
yang terpadu seperti stabilitas harga, membantu memajukan pengaturan pertukaran
yang stabil dan menghindari manipulasi nilai tukar, serta memberikan data
perekonomiannya kepada IMF sehingga dapat memantau kondisi ekonomi dan
keuangan di seluruh dunia serta memeriksa apakah kebijakan di negara anggota
terbukti benar menurut sudut pandang internasional maupun nasional. Selain itu
juga IMF memiliki kewenangan dalam memperingatkan negara anggota untuk
mewaspadai bahaya yang mengintai, dengan demikian pemerintah dapat mengambil
tindakan pencegahan. Untuk fungsi kedua yaitu peminjaman, yang diartikan
sebagai institusi yang memberikan pinjaman kepada negara- negara yang
mengalami kesulitan dengan neraca pembayarannya. Tujuan utama peminjaman bagi negara-negara
berpendapatan rendah adalah demi pertumbuhan ekonomi dan pengurangan
kemiskinan. Sedangkan fungsi ketiga yaitu bantuan teknis dan pelatihan. Fungsi
ketiga ini membuat IMF membantu negara-negara anggotanya dalam memberikan saran
untuk mengembangkan institusi pembuat kebijakan dan instrument kebijakan
ekonomi yang kuat.
D.
Tujuan IMF
1.
Menjaga keseimbangan neraca perdagangan dan menjaga
stabilitas nilai tukar merupakan dua tujuan yang mencerminkan liberalisasi
perdagangan dan memperkuat globalisasi dengan berbagai implikasinya. Adapun
beberapa implikasi dari dua tujuan IMF tersebut adalah semakin terbukanya
perdagangan antara negara yang diharapkan memiliki dampak positif karena
keberadaan suatu negara akan memiliki pilihan yang lebih luas dalam memperdagangkan
hasil produk dan jasanya atau dengan kata lain yaitu memiliki pilihan
ekspor-impor yang lebih luas sehingga diharapkan akan memperkuat cadangan
devisanya. Lebih lanjut bahwa keterbukaan pasar akan akan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi karena akan semakin banyaknya investasi langsung maupun
tidak langsung yang akan mendorong mobilitas sumber daya semakin efisien, namun
kebijakan ini memiliki persyaratan yaitu dibutuhkannya transparansi dan
pemerintah yang demokratis dalam mempersiapkan iklim investasi yang baik
seperti penerapan prinsip-prinsip GCG dan penegakkan hukum yang baik.
2.
Stabilitas nilai
tukar yang diharapakan bermanfaat menjaga keseimbangan perdagangan
internasional sehingga tidak memiliki distorsi harga dalam implementasi ekspor
dan impor. Hal ini didasari bahwa apabila terjadi goncangan pada nilai tukar
yang menyebabkan terdepresiasi mata uang negara tertentu (soft currency) dan
berakibat pada naiknya biaya impor sehingga akan berakibat pada
ketidakseimbangan neraca pembayaran dan sebaliknya. Lebih lanjut bahwa dengan
ketidakseimbangan neraca pembayaran akan mempengaruhi cadangan devisa suatu
negara dalam membiayai permintaan mata utang untuk transaksi bisnis. Sebagai
contohnya yaitu pada saat krisis moneter dimana negara-negara asia terkususnya
asia tenggara yang mengalami kesulitan cadangan devisa maka IMF dapat membantu
dengan memberikan bantuan financial dan berbagai bantuan teknis lainnya
sehingga secara perlahan-lahan terjadi perbaikan pada kinerja ekonomi.
E.
Beberapa Fasilitas IMF yang pernah digunakan di
Indonesia:
1. Tahun 1983 Bantuan
yang bersifat unconditional dalam bentuk reserve tranche drawing
2. Tahun 1968-1973
Fasilitas dalam bentuk the four credit tranche
3. Tanggal 12 Januari
1993 Indonesia menggunakan fasilitas BFF untuk pembayaran buffer stock dan
karet. Fasilitas ini diberikan untuk membantu negara-negara anggota dalam
membayar iuran bufferstock kepada organisasi komoditi dunia yang telah diakui
oleh IMF seperti INRO untuk karet, ITO untuk timah.
4. Fasilitas saat ini
yang sedang di gunakan pemerintah Indonesia adalah CFF (The Compensatory Financing Facility).
2.3 BANK PEMBANGUNAN ASIA (ASIAN
DEVELOPMENT BANK)
A.
Sejarah Bank Pembangunan Asia
Pada pertengahan 1960-an
negara-negara di Asia sangat membutuhkan bantuan Ekonomi untuk membiayai
pertumbuhan dan pembangunan. Dari berbagai penjuru dunia datang bantuan
untuk negara-negara Asia, baik berupa dukungan politis maupun bantuan ekonomi.
Semula bantuan ini diharapkan dan datang dari negara-negara Barat, namun dengan
adanya perkembangan rasa nasionalisme -terutama setelah selesai Perang Dunia
II- mendorong rasa kerja sama diantara negara-negara Asia sendiri. Kesemuanya
ini tercermin dalam pembentukan berbagai organisasi Asia, seperti Economic
Commission for Asia and the Far East ( ECAFE) yang terdiri dari negara-negara
Asia yang telah menjadi anggota PBB pada saat itu, SEATO dan lain-lain. Dalam
suasana seperti inilah, ADB lahir dan berkembang
B.
Pengertian Bank Pembangunan Asia
Bank
Pembangunan Asia (Asian Development Bank, ADB) adalah sebuah institusi
finansial pembangunan multilateral didedikasikan untuk mengurangi kemiskinan di Asia
dan Pasifik. Bank Pembangunan
Asia (BPA) didirikan pada tahun 1966 dengan tujuan mendukung perkembangan
sosial dan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik. Dana bersumber dari
negara-negara anggota, pinjaman dari pasar modal dunia, dan dari pendapatan
Bank sendiri.
C. Tujuan Bank Pembangunan Asia
Tujuan
bank pembangunan asia, lebih didasarkan dalam rangka kerja sama ekonomi dan
pembangunan akibat sulitnya memperoleh bantuan dari negara-negara maju. Tujuan bank
pembangunan asia didirikan untuk berfungsi dan mencapai
tujuan-tujuan sebagai berikut:
1. Menyokong
investasi modal pemerintah maupun swasta di wilayah Asia untuk tujuan-tujuan
pembangunan.
2. Memanfaatkan
sumber-sumber daya yang tersedia untuk membiayai pembangunan, dengan memprioritaskan
wilayah dan sub-wilayah Asia, berupa berbagai proyek dan program regional yang
berperan secara efektif terhadap pertumbuhan ekonomi yang selaras di wilayah
tersebut secara keseluruhan. Dan yang sangat diutamakan adalah kebutuhan dari
negara-negara kecil atau negara-negara yang sulit berkembang di wilayah Asia.
3. Memenuhi
permintaan negara-negara anggota untuk membantu mereka dalam mengkoordinasikan
kebijakan-kebijakan dan rencana pembangunan mereka dengan tujuan untuk lebih
memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimiliki, menyehatkan perekonomian, dan
meningkatkan ekspansi perdagangan luar negeri, terutama di antara negara-negara
Asia sendiri.
4. Memberikan
bantuan teknis (technical assistance) untuk menyiapkan, membiayai, dan
melaksanakan berbagai program dan proyek-proyek pembangunan, termasuk
memformulasikan usulan bagi proyek-proyek tertentu.
5. Bekerja
sama dengan PBB, dan badan-badan organisasi di bawah PBB terutama ECAFE, dan
juga dengan berbagai lembaga negara dan lembaga internasional Iainnya seperti
berbagai organisasi nasional baik pemerintah maupun swasta, yang berkepentingan
dengan investasi dari pengembangan dana di suatu wilayah, serta memberikan
berbagai kesempatan untuk melakukan investasi bagi lembaga-lembaga tersebut.
6. Melaksanakan
berbagai kegiatan dan memberikan berbagai jasa lainnya sesuai dengan tujuan
Asian Development Bank.
D.
Fungsi Dasar Bank Pembangunan Asia
1. Memberi pinjaman dan modal ekuitas
untuk kemajuan ekonomi dan sosial negara-negara berkembang yang menjadi
anggotanya.
2. Memberikan bantuan teknis dan jasa
konsultasi untuk persiapan dan pelaksanaan proyek-proyek dan program
pembangunan.
3. Mendukung investasi swasta dan modal
publik untuk kepentingan pembangunan.
4. Menanggapi permintaan bantuan
tentang koordinasi kebijakan dan rencana pembangunan negara-negara anggota.
E. Tugas Bank
Pembangunan Asia
Tugas bank pembangunan Asia adalah berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
benua asia dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di benua asia dan meningkatkan
pemberian bantuan kepada anggotanya dapat berupa bantuan keuangan atau bantuan
teknik secara berkala sesuai kebutuhan.
F.
Sumber-sumber Dana Bank Pembangunan Asia:
1. Sebagian besar dari Negara-negara
asia. Begitu pula para pemimpinnya bank pembangunan asia tidak hanya
dinegara-negara kawasan asia akan tetapi sudah meliputi Negara-negara non Asia.
2. Bank pembangunan asia juga memiliki
dana tambahan yang diperoleh melalui pembiayaan bersama dengan institusi
lainnya terutama dari sektor swasta, resmi dan institusi penyedian kredit
expor. Pada tahun 2003, total kerja sama berjumlah US$ 2,42 milyar untuk 28
pinjaman proyek serta US$ 471,93 juta dalam bentuk hibah dan bantuan teknis
yang digunakan untuk mmbiayai 89 proyek. Bentuk-bentuk tahun 1970 sampai akhir
2003 , total pembiayaan berjumlah US$ 40,65 milyar untuk 637 proyek.
3. Pinjaman dan US$ 1,055 milyar dalam
bentuk hibah dan bantuan teknis yang digunakan untuk membiayai sekitar 590
proyek.
4. Pinjaman untuk 6 proyek BPA di
Indonesia yang dibiayai oleh sektor swasta dari 1 januari 1999 sampai dengan 31
desember 2003 bejumlah total US$ 733,8 juta. Pembiayaan dari sumber swasta
terutama lebih banyak digunakan untuk program restrukturisasi sektor energi sebesar
US$ 400 juta.
2.4 ISLAMIC DEVELOPMENT BANK
A.
Sejarah Berdirinya
Islamic Development Bank (IDB)
Berbicara mengenai lahirnya IDB maka
tidak dapat dilepaskan dari organisasi induknya yaitu Organisasi Konferensi
Islam. Kemunculan OKI memang dilatarbelakangi oleh konflik Timur Tengah yaitu
masalah Israel Palestina namun belakangan keberadaan OKI tidak lagi sekedar
dikaitkan dengan upaya pembebasan rakyat Palestina dari cengkeraman Israel.
Lebih dari itu, kiprah OKI dengan segenap kelembagaan dan potensi yang dimilikinya
termasuk IDB telah dapat memainkan peran yang lebih luas, yakni mencakup
berbagai persoalan yang dihadapi dunia Islam dibidang politik, ekonomi, sosial,
pendidikan, kebudayaan, dan sebagainya. Dalam konteks ekonomi, IDB merupakan
representasi aktifitas ekonomi negara-negara muslim yang notabene anggota OKI.
B. Pengertian
Islamic Development Bank
Islamic Development Bank (IDB) atau
Bank Pembangunan Islami, merupakan lembaga keuangan multilateral yang didirikan
pada tahun 1975 (1392 H) oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk
meningkatkan kualitas kehidupan social ekonomi negara anggota dan masyarakat
muslim dinegara bukan anggota berlandaskan prinsip-prinsip Islami/ Syariah.
C.
Fungsi dan Tujuan Islamic
Depelopment Bank (IDB)
Fungsi IDB adalah memberikan
pinjaman untuk proyek-proyek produktif dalam pembangunan ekonomi dan sosial.
Selain itu, IDB juga mendirikan dan mengoperasikan dana khusus untuk tujuan
tertentu seperti dana bantuan untuk masyarakat Muslim di negara-negara
non-anggota IDB dan berwenang untuk menerima dana dan memobilisasi dana
tersebut berdasarkan sumber daya keuangan syariah yang kompatibel. Hal ini juga
dituntut dengan tanggung jawab untuk membantu dalam promosi perdagangan luar
negeri terutama dalam barang-barang modal di antara negara anggota yakni
memberikan bantuan teknis kepada negara-negara anggota, dan memperluas
fasilitas pelatihan untuk personil yang terlibat dalam kegiatan pembangunan di
negara-negara Muslim untuk menyesuaikan diri dengan Syariah.
Adapun tujuan dari IDB sendiri
adalah untuk mendorong pembangunan ekonomi dan kemajuan sosial negara-negara
anggota dan masyarakat muslim baik secara perorangan maupun bersama-sama sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah yaitu, Hukum Islam.
D.
Peranan Indonesia dalam IDB
Indonesia
selalu ikut aktif berperan dalam aktivitas IDB, baik dalam hal memberikan
dukungan moral, financial, maupun yang berkaitan dengan peningkatan sumber daya
manusia. Dukungan moral, antara lain terhadap masuknya beberapa negara menjadi
anggota baru IDB, bantuan pendanaan pada negara Palestina, dan negara anggota
lain khususnya di kawasan Afrika yang mengalami bencana alam, serta bantuan
pembangunan daerah Mindanau, Philippina Selatan. Dukungan financial, antara
lain kontribusi Indonesia ke dalam modal IDB (ordinary capital resources),
kontribusi Indonesia ke dalam modal Export Financing Scheme (EFS)-IDB, dan
penyertaan Indonesia ke dalam modal The Islamic Corporation for the Insurance
of Investment and Export Credit (ICIIEC).
Dukungan yang berkaitan dengan peningkatan
sumber daya manusia dapat dilihat dari adanya dukungan terhadap penempatan
national agency di Indonesia yang dibutuhkan oleh IDB sebagai channeling, line
atau executing agent IDB di Indonesia. Tujuan penempatan national agency
tersebut adalah untuk memperlancar operasional IDB dalam hubungan bilateral,
korespondensi, komunikasi, pertukaran data dan informasi, pencairan dana dan
pembayaran kembali.
National
agency yang telah
ditunjuk oleh Menteri Keuangan selaku Gubernur IDB untuk Indonesia meliputi :
1.
Bidang IDB Scholarship Program dan Merit Scholarship
Programme, dilakukan oleh Biro Perencanaan & Hubungan Kerjasama Luar
Negeri, Departemen Keuangan;
2.
Bidang penanganan bantuan proyek-proyek, dilakukan oleh
Bappenas, Departemen Keuangan (Direktorat Dana Luar Negeri, dan Direktorat
Pengelolaan Penerusan Pinjaman), dan Bank Indonesia;
3.
Bidang pemasaran perdagang-an, dilakukan oleh Badan
Pengembangan Ekspor Nasio-nal, Departemen Perindustrian dan Perdagangan;
4.
Bidang kerja sama perdagang-an, Commitee for Commercial
and Economic Corporation (COMCEC), dilakukan oleh Departemen Luar Negeri;
5.
Bidang kerja sama ilmu dan teknologi, Committee for
Science and Technology (COMSTECH) dan International Islamic Forum for Science
Technology and Human Resources Development (IIFTIHAR), dilakukan oleh Kantor
Menristek/BPP Teknologi;
6.
Bidang pertukaran informasi melalui OICIS-NET-SITA
(Organization of Islamic Conference Information Systems Network-Societe
Internationale de Telecommunications Aeronutiques), dilakukan oleh Biro
Perencanaan & HKLN dengan code JKTIBCR;
7.
Bidang asuransi (ICIIEC), dilakukan oleh PT Asuransi
Jasa Indonesia (PT Jasindo);
8.
Bidang penyaluran dana dari IDB, dilakukan oleh Bank
Mandiri meliputi Line of Instalment Sale, Equity, Islamic Trade Financing
Orgnization (ITFO), EFS serta trade financing;
9.
Bidang kerja sama antar pengusaha OKI (Organisasi
Konperensi Islam), dilakukan oleh KADIN Komisi Timur Tengah dan OKI;
10. Bidang
kerja sama teknik, dilakukan oleh Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri,
Sekretariat Kabinet.
Sebagaimana ditetapkan dalam The Articles of
Agreement of Islamic Development Bank dalam Chapter II Article 5 bahwa setiap
negara anggota diwajibkan menempatkan dananya sebagai penyertaan modal. Untuk
itu, kewajiban Indonesia adalah sebesar ID124.260.000,00 dengan perincian,
sudah dibayar sebesar ID63.100.000,00; 30 % dari sisanya sebesar
ID18.342.000,00 diangsur 10 x pembayaran per tahun, sedangkan 70 % dari
sisanya, yaitu sebesar ID42.812.000,00 bersifat callable, yaitu dapat ditarik
sewaktu-waktu.
Sampai dengan tahun 2000 ini, Indonesia
sudah membayar 8 kali angsuran. Di samping itu, Indonesia juga membayar
penyertaan sebagai anggota EFS (Export Financing Scheme) sebesar ID1.500.000,00
per tahun, dan membayar penyertaan sebagai anggota ICIEC (The Islamic
Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit ) sebesar
ID250.000,00 per tahun.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Bank Dunia (World Bank) merupakan sebuah lembaga keuangan internasional
yang menyediakan pinjaman
kepada negara berkembang untuk program pemberian modal.
2.
Dana Moneter Internasional atau International
Monetary Fund (IMF) adalah organisasi internasional yang bertanggung jawab
dalam mengatur sistem finansial global dan menyediakan pinjaman kepada negara
anggotanya untuk membantu masalah-masalah keseimbangan neraca keuangan
masing-masing negara. IMF memiliki dua tujuan yaitu menjaga keseimbangan
neraca perdagangan dan menjaga stabilitas nilai tukar. Sebagai Negara berkembang, Indonesia tentunya
memiliki kebutuhan yang sangat besar untuk memenuhi kepentingan nasionalnya.
Untuk memenuhi kepentingan nasioanalnya, tentunya Indonesia tidak hanya bisa
mengandalkan pemasuakan yang berasal dari wilayah domestik dan expor impor
saja, namun terkadang untuk memenuhi itu semua Indonesia membutuhkan juga
pemasukan yang bentuknya berupa pinjaman ataupun hibah dari Negara lain ataupun
organisasi internasional seperti IMF dan bank dunia.
3. Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank, ADB)
adalah sebuah
institusi
finansial pembangunan multilateral didedikasikan untuk mengurangi kemiskinan di Asia
dan Pasifik. Bank
Pembangunan Asia (BPA) didirikan pada tahun 1966 dengan tujuan mendukung
perkembangan sosial dan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik. Dana bersumber
dari negara-negara anggota, pinjaman dari pasar modal dunia, dan dari
pendapatan Bank sendiri. Tujuan bank pembangunan asia, lebih didasarkan dalam
rangka kerja sama ekonomi dan pembangunan akibat sulitnya memperoleh bantuan
dari negara-negara maju.
4.
Islamic
Development Bank (IDB) atau Bank Pembangunan Islami, merupakan lembaga keuangan
multilateral yang didirikan pada tahun 1975 (1392 H) oleh Organisasi Konferensi
Islam (OKI) untuk meningkatkan kualitas kehidupan social ekonomi negara anggota
dan masyarakat muslim dinegara bukan anggota berlandaskan prinsip-prinsip
Islami/ Syariah.
DAFTAR
PUSTAKA
Rahman.Fadzrul, Demokrasi tanpa kaum democrat, penerbit koekoesan,
Jakarta.2005
Soelhi. Mohammad, demi harga diri mereka melawan Amerika,
Pustaka Azam, Bandung, 2001
Rachbini. Didik, EkonomiPolitik: Paradigma dan teori pilihan
Publik , Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002
Jurnal politik, Memahami keterkaitan ekonomi dan politik,
Gramedia.
http://md-septiansumarlin.blogspot.com/2009/06/pengertian-bank-dunia-dan-peranannya-bagi-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar