Laporan Praktikum Fisika
Tentang resonansi dan
bunyi pada gelas kaca
Disusun OLEH :
RAMADHAN US
XII IPA 1
SMA NEGERI 1 ALLA
Kata Pengantar
Puji
syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Fisika ini tentang resonansi dan
bunyi sederhana pada gelas kaca . Penulisan laporan ini bertujuan tidak lain
adalah untuk memenuhi tugas Fisika kelas XII Semester 2.
Kesulitan
yang penulis hadapi dalam membuat laporan ini adalah kurangnya sumber informasi
dalam bahasa indonesia dan koordinasi yang kurang menjadi penghambat dalan
penulisan laporan ini. Namun kesalahan adanya memang pada manusia dan
kesempurnaan hanya milik Tuhan.
Ucapan
terimah kasih penulis ucapkan kepada segenap kalangan yang telah membantu, jasa-jasa kalian tak akan kulupakan seumur
hidup. Penulis juga menerima segala kritik dan saran atas penulisan laporan
ini, mengingat segala keterbatasan dan kekurangan yang penulis miliki.
Penulis
Ramadhan.US
Daftar
Isi
Halaman
judul___________________________________________________ i
Kata
pengantar___________________________________________________ii
Daftar
isi________________________________________________________iii
Judul
praktikum___________________________________________________1
Tujuan
praktikum__________________________________________________1
Landansan
teori___________________________________________________1
Alat
dan bahan____________________________________________________2
Prosedur
kerja_____________________________________________________2
Hasil
pengamatan__________________________________________________2
Kesimpulan_______________________________________________________3
Saran____________________________________________________________3
Daftar
pustaka_____________________________________________________4
Resonansi dan Bunyi Sederhana pada gelas kaca
1. Tujuan
Praktikum
Praktikum
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh panjang ruang
dengan frekuensi bunyi yang dihasilkannya.
2.
Landasan Teori
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu
benda karena ada benda lain yang bergetar dan memiliki frekuensi yang sama atau
kelipatan bilangan bulat dari frekuensi itu. Resonansi sangat penting di dalam
dunia musik. Dawai tidak dapat menghasilkan nada yang nyaring tanpa adanya kotak
resonansi. Pada gitar terdapat kotak atau ruang udara tempat udara ikut
bergetar apabila senar gitar dipetik. Udara di dalam kotak ini bergerak dengan
frekuensi yang sama dengan yang dihasilkan oleh senar gitar, peristiwa ini
disebut dengan resonansi, resonansi menghasilkan pola gelombang stasioner yang
terdiri atas perut dan simpul gelombang dengan panjang gelombang tertentu. Pada
saat gelombang berdiri terjadi pada senar maka senar akan bergetar pada
tempatnya. Pada saat frekuensinya sama denga frekuensi resonansi, hanya
diperlukan sedikit usaha untuk menghasilakan amplitudio besar. Hal inilah yang
terjadi pada senar yang dipetik.
Udara yang
mengisi tabung gamelan juga akan ikut bergetar jika lempengan logam pada
gamelan tersebut dipukul. Tanpa adanya tabung kolom udara di bawah lempengan
logamnya, Anda tidak dapat mendengar nyaringnya bunyi gamelan tersebut.
Resonansi juga dipahami untuk mengukur kecepatan perambatan bunyi di udara.
Contoh lain peristiwa resonansi adalah pada pipa
organa. Pipa organa merupakan semua pipa yang berongga di dalamnya, bahkan Anda
dapat membuatnya dari pipa paralon.
Pipa organa ini ada dua jenis yaitu:
·
pipa organa terbuka berarti kedua ujungnya
terbuka . nada dasar pipa organa terbuka bersesuaian dengan pola sebuah perut pada
bagian ujung dan sebuah simpul pada bagian tengahnya.
·
pipa organa tertutup berarti salah satu ujungnya tertutup dan ujung
lain terbuka. Kedua jenis pipa ini memiliki pola gelombang yang berbeda.
4.Alat dan bahan
1.
1 buah gelas berbahan kaca
2.
1 botol air
5. Langkah-langkah
Praktikum
1. menyiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan.
2.
Tuang air pada gelas sampai volumenya 1/4 gelas
3.
Celup jari telunjuk dan jari tengah pada air
4.
Pegang kaki gelas agar tidak goyang atau jatuh saat
melakukan praktikum
5.
Gesek bibir gelas dengan kedua jari yang telah basah
tadi
6.
Amati bunyi yang terjadi
7.
Tuang air pada gelas kembali sehingga volumenya
menjadi 1/2 gelas
8.
Ulangi langkah 2, 3, 4, dan 5
9.
Tuang kembali air sehingga volume menjadi
3/4 gelas
10. Ulangi
kembali langkah 2, 3, 4, dan 5
6. Hasil pengamatan:
1.
Pada saat volume air 1/4 gelas, bunyi yang
dihasilkan sangat nyaring.
2. Pada
saat voleme air menjadi 1/2 gelas, bunyinya menjadi sedikit lebih pelan
dan lebih berat.
3. Pada
saat volumenya ditambah menjadi 3/4 gelas, suaranya menjadi semakin berat
dan seperti bass.
7. Kesimpulan
v
Bunyi merupakan gelombang
longitudinal yang dapat merambat melalui berbagai medium, baik gas, cair,
maupun padat.
v
Semakin besar panjang
ruang pada gelas, atau semakin kecil volume air di dalamnya, maka akan semakin
besar frekuensi bunyi yang akan dihasilkan, begitu sebaliknya, semakin kecil
panjang ruang pada gelas, atau semakin besarnya volume air di dalamnya, maka
frekuensi yang dihasilkan akan semakin kecil. Sehingga, volume air berbanding
lurus dengan frekuesi bunyi yang dihasilnya.
v
Gelombang bunyi
dihasilkan oleh benda bergetar sehingga menyebabkan gangguan kerapatan pada
medium.
v
Gangguan kerapatan
pada medium berlangsung melalui interaksi molekul-molekul medium disepanjang
arah perambatan gelombang. Adapun Molekul hanya bergetar kedepan dan kebelakang
disekitar posisi kesetimbangan.
8. Saran
Sebelum
melakukan praktikum terlebih dahulu persiapkanlah alat dan bahan
yang akan digunakan.
Daftar Pustaka
Alonso,
M. Dan Finn, E.D. 1980. Fundamental University Physics. New York: . . Addison-Wesley
Longman.
Beiser,
Arthur. 1999. Konsep Fisika Modern (terjemahan). Jakarta : Erlangga.
Surya,
Yohanes. 1996. Olimpiade Fisika, jakarta : Primatika Cipta Ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar