Bab 1
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Menurut para pendapat tokoh,
perkecambahan biji merupakan bentuk awal embrio yang berkembang menjadi sesuatu
yang baru yaitu tanaman anakan yang sempurna menurut Baker, 1950. Sedangkan,
menurut Kramer dan Kozlowski, 1979, perkecambahan biji adalah proses tumbuhnya
embrio atau keluarnya redicle dan plumulae dari kulit biji.
Dalam perkecambahan, biji selalu
mengalami pertumbuhan dan mengalami perkembangan. Pertumbuhan adalah proses
kenaikan volume karena adanya penambahan substansi (bahan dasar) yang bersifat
irreversibel (tidak dapat kembali). Sedangkan, perkembangan adalah proses
menuju tercapainya kedewasaan yang tidak dapat diukur. Pertumbuhan dalam suatu
perkecambahan biji dapat langsung diukur apabila tunasnya sudah keluar dan tumbuh.
Sama halnya dengan pertumbuhan, perkembangan juga dapat dilihat dari
tunas/awal, hanya saja tidak diukur melainkan melihat apa saja struktur tubuh
kecambah yang mulai ada dari awal/tunas. Seperti pada awalnya, berkembang
batang, akar, dan sebagainya. Pertumbuhan dan perkembangan suatu kecambah biji
akan selalu berbeda-beda tergantung media tanam yang dipakai dan unsur-unsur
yang terdapat dalam media tanam tersebut.
Media tanam merupakan media/tempat
dimana tanaman/biji dapat tumbuh dan berkembang didalamnya. Contohnya seperti
tanah, air, kapas, dan sejenis lainnya. Saat ini, di kehidupan sehari-hari atau
dalam perkebunan, tanah selalu menjadi media tanam bagi benih yang akan
ditanam. Tapi, dalam kegiatan penelitian, siswa-siswi selalu memakai kapas
untuk perkecambahan biji mereka. Sedangkan, media tanam yang menggunakan air
biasanya dikhususkan untuk tumbuhan hidroponik.
Dalam hal ini, dapat terlihat bahwa
kegunaan antara berbagai media tanam itu berbeda-beda. Tidak hanya
kegunaannya saja tapi pengaruhnya terhadap perkecambahan suatu biji. Pengaruh
tersebut dapat disebabkan karena setiap media tanam mengandung unsur-unsur dan
struktur yang berbeda-beda.
1.2 Rumusan Masalah
Dari penjelasan di atas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimanakah Pengaruh Berbagai Media Tanam terhadap Kecepatan Perkecambahan Biji Kacang Hijau?”
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini, yaitu:
“Untuk
mengetahui pengaruh berbagai media tanam terhadap kecepatan perkecambahan biji
Kacang Hijau”.
1.4 Manfaat Penelitian
Dapat memberikan konstribusi dan informasi yang baik mengenai pengaruh pemberian kadar air terhadap pertumbuhan jagung
Bab II
Tinjauan Pustaka
2.1 Kajian
teori
Teori dalam Perkecambahan
Biji Kacang Hijau
Dalam
perkecambahan biji Kacang Hijau ini, dasar teori yang digunakan adalah teori totipotensi
yang ditulis oleh SCHLEIDEN dan SCHWANN (Suryowinoto dan Suryowinoto, 1977)
yang menyatakan bahwa teori totipotensi adalah bagian tanaman yang hidup
mempunyai totipotensi, kalau dibudidayakan di dalam media yang sesuai, akan
dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman yang sempurna, artinya dapat
bereproduksi, berkembang biak secara normal melalui biji atau spora.
Perkecambahan biji ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:air,O2dan
suhu
Faktor yang mempengaruhi kecepatan perkecambahan
dalam penyerapan air:
1.
Permeabilitas kulit/membran biji
2.
Konsentrasi air Karena air masuk
secara difusi (dari konsentrasi rendah ke tinggi), maka konsentrasi larutan di
luar biji harus tidak lebih pekat dari dalam biji.
3.
Suhu air Suhu air tinggi : energi
meningkat, difusi air meningkat sehingga kecepatan penyerapan tinggi
4.
Tekanan hidrostatik
Ø Berbanding terbalik dengan kecepatan penyerapan air
Ø ketika volume air
dalam membran biji telah sampai pada batas tertentu, akan timbul tekanan
hidrostatik yang mendorong ke luar biji, sehingga kecepatan penyerapan air
menurun
5. Luas permukaan biji yang kontak
dengan air
Ø Berhubungan dengan kedalaman penanaman biji
Ø Berbanding lurus dengan kecepatan penyerapan air
6. Daya intermolekul
Ø merupakan tenaga listrik pada molekul-molekul tanah / media
tumbuh : makin rapat molekul-molekulnya, makin sulit air diserap oleh biji
Ø berbanding terbalik dengan kecepatan penyerapan air
7.Spesies dan varietas
Berhubungan dengan faktor genetik yang menentukan susunan
kulit biji
8.Tingkat kemasakan
Berhubungan dengan kandungan air dalam biji : biji makin
masak, kandungan air berkurang, kecepatan penyerapan air meningkat
9.Komposisi kimia
Ø biji tersusun atas karbohidrat, protein, lemak
Ø kecepatan penyerapan air : protein>karbohidrat>lemak
10.
Umur
Berhubungan dengan lama penyimpanan : makin lama disimpan,
makin sulit menyerap air
2.3. Hipotesis Penelitian
Rumusan
hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut
“Berbagai
media tanam dapat berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan biji Kacang
Hijau.”.
Hipotesis
ini disebut juga hipotesis alternatif, hipotesis yang menyatakan adanya
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
2.4 Batasan Masalah
1.
Praktikum ini dilakukan di rumah saya sendiri
2.
Biji yang digunakan adalah biji yang langsung diambil
dari tokoh pertanian
3.
Praktikum ini dilakukan selama 5 hari saja
4.
Perlakuan dilakukan pada Media tanah( pasir) dan media
kapas
5.
Setiap perlakuan di bagi atas 2 kelompok dangan masing
masing 6 biji kcang hijau.
Bab III
Metode Penelitian
3.1 Alat dan Bahan
Alat
dan bahan yang diperlukan untuk melakukan eksperimen, yaitu:
1. 12
biji kacang hiaju
2. 50
Ml air
3. Harus
sama volumex
4. Tanah
secukupx ( pasir )
5. Kapas
Secukupx
6. 2
Buah gelas aqua berukuran sama
7. Pensil
8. penggaris
3.2
Prosedur kerja
Berikut ini adalah prosedur penelitian
pengaruh media tanam untuk biji Kacang Hijau terhadap kecepatan perkecambahan.
1.
Siapkan alat-alat dan bahan yang
diperlukan.
2.
Masukkan tanah ke tempat kelompok 1
dan kapas ke tempat kelompok 2, volume dari keduanya harus berjumlah sama,
lebih kurang ¼ bagian.
3.
Tanam 6 biji Kacang Hijau ke dalam
setiap gelas aqua yang berisi tanah( pasir) dan kapas.
4.
Amati perkecambahan biji dengan
interval 24 jam atau sehari sekali.
5.
Lihat perubahan yang terjadi misalx
tinggi kecambah
6.
Catat hasil pengamatan ke dalam
tabel pengamatan.
3.3.Hasil Pengamatan
Dalam penelitian ini saya hanya dapat
mengamati 3 biji dari setiap Aqua karena biji yang lain tidak tumbuh/mati.Dalam
penelitian ini, juga diperoleh gambar yang menunjukkan bahwa perkecambahan biji
Kacang Hijau lebih cepat di media kapas.
Dlm
cm
|
sabtu
|
minggu
|
senin
|
selasa
|
rabu
|
|||||
k
|
p
|
k
|
p
|
k
|
p
|
k
|
p
|
k
|
p
|
|
Biji1
|
-
|
-
|
0,5
|
0,2
|
1,5
|
0,7
|
3,2
|
1,8
|
12,4
|
8,3
|
Biji 2
|
-
|
-
|
0,3
|
0,1
|
1,3
|
0,5
|
2,4
|
1,5
|
11,1
|
8,0
|
Biji 3
|
-
|
-
|
0,2
|
0,1
|
0,9
|
0,4
|
1,9
|
0,7
|
8,6
|
4,4
|
3.4. Pembahasan
Setelah diteliti, ternyata
perkecambahan biji Kacang Hijau lebih cepat di media kapas. Alasannya:
Daya intermolekul
yang dimiliki oleh tanah kecil. Sehingga molekul-molekulnya yang rapat dapat
membuat air sulit diserap oleh biji. Sedangkan di kapas, moleku-molekulnya
renggang sehingga biji dapat menyerap dengan mudah. Sedangkan media tanah dalm
hal ini adalah pasir sangat mudah diolah, media ini memeliki aerasi
(ketersediaan rongga udara) dan drainase yang baik, namun memiliki luas
permukaan kumulatif yang relatif kecil, sehingga kemampuan menyimpan air sangat
rendah atau tanahnya lebih cepat kering. Sehingga dapat menghambat
kecepatan pertumbuhan kecambah karena kurangnya kelembaban.
Jadi,
setiap media yang berbeda pasti selalu memberikan pengaruh yang berbeda-beda
terhadap suatu perkecambahan. Karena, setiap media tanam pasti memiliki daya
intermolekul, tekstur, unsur, dan yang lainnya berbeda-beda.
Bab IV
Kesimpulan dan Saran
4.1Kesimpulan
Jadi,
kesimpulannya adalah media tanam dapat berpengaruh terhadap kecepatan
perkecambahan biji Kacang Hijau. Mulai dari daya intermolekul, tekstur media
tersebut dan lain-lain. Apabila media tanam memiliki daya intermolekul yang
kecil maka kecepatan perkecambahan juga akan lambat dikarenakan biji sulit
dalam menyerap air. Sedangkan, apabila daya intermolekul besar maka sebaliknya.
Sedangkan, dilihat dari tekstur, apabila media tanam memiliki tektur pasir atau
kasar, maka akar akan sulit mendapatkan air dikarenakan tekstur pasir mudah
kengalami kekeringan. Sedangkan, tekstur serat atau halus membuat akar mudah
mendapatkan air karena kelembaban akan terjadi dalam jangka waktu lama.
4.2 Saran
·
Lebih baik dilakukan penelitian lebih detail mengenai
unsur-unsur yang terkandung dalam media tanam.
·
Perlu dilakukan penelitian kembali
untuk mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan perkecambahan kacang
Hijau.
Daftar Pustaka
Pratiwi, D.A., S. Maryati, Srikini,
Suharno, & Bambang S. 2007. BIOLOGI untuk SMA Kelas X.
Jakarta: Penerbit Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar