“PENGARUH
MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN KACANG MERAH”
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan
hidayah sehingga terselesaikannya karya tulis ini sesuai dengan yang diharapkan
oleh penulis.
Penyusunan
karya tulis ini membutuhkan waktu yang cukup lama dikarenakan materi yang
dibutuhkan oleh penulis untuk melengkapinya cukup sulit untuk di dapatkan. Hal
ini di sebabkan oleh kurangnya sarana dan prasarana yang memadai untuk menyusun
karya tulis ini.
Karya
tulis yang berjudul “Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang
Merah” ini berisi mengenai sebuah eksperimen terhadap tanaman kacang merah
untuk mengetahui salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya.
Penulis
juga ingin berterima kasih kepada Guru Bidang Studi yang telah turut membantu
penulis dalam hal membimbing dan memberikan saran dalam pembuatan katya tulis
ini. Rekan penulis yang juga turut bersama-sama membantu penulis memberi
referensi yang sesuai juga patut disampaikan terima kasih kepadanya. Karena
tanpa bantuan dan dorongan mereka,penulis mungkin tidak akan dapat
menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis
sangat menyadari bahwa sebagai manusia biasa pasti tidak akan pernah luput dari
kesalahan. Tapi,penulis juga meyakini bahwa dari kesalahan kita bisa membuat
perbaikan yang lebih berarti. Oleh karena itu,penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran dari semuanya. Semuanya itu demi peningkatan karya tulis
berikutnya. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
Ramadhan US
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Media
tanam merupakan komponen utama ketika akan bercocok tanam. Media tanam harus
disesuaikan dengan jenis tanaman yang ingin di tanam, yang nantinya akan di
gunakan. Menentukan media tanam yang tepat dan standar untuk jenis tanaman yang
berbeda habitat asalnya merupakan hla yang sulit. Hal ini di karenakan setiap
daerah memiliki kelembapan dan kecepatan angin yang berbeda. Secara umum,media
tanam harus dapat menjaga kelembapan daerah sekitar akar,menyediakan cukup
udara dan dapat menahan ketersediaan unsur hara.
Pertumbuhan
dan perkembangan suatu kecambah biji akan selalu berbeda-beda tergantung media
tanam yang di pakai dan unsur-unsur yang terdapat dalam media tanam tersebut.
Media tanam adalah media tempat di mana tanaman biji dapat tumbuh dan berkembang
di dalamnya. Contohnya seperti tanah,air,pasir dan sejenis lainnya. Saat ini,
di kehidupan sehari-hari atau dalam perkebunan,tanah selalu menjadi media tanam
bagi benih yang akan di tanam,terutama pada tanah yang elah tercampur pupuk
organik.
Namun,dalam
hal kegiatan penelitian ini di gunakan tanah yang telah tercampur pupuk kandang
dan pasir untuk proses perkecambahan biji. Sedangkan media tanam yamg
menggunakan air biasanya di khususkan untuk tumbuhan hidroponik. Dalam hal
ini,dapat terlihat bahwa kegunaan antara berbagai media tanam itu berbeda-beda.
Tidak hanya kegunaannya saja tapi pengaruhnya terhadap perkecambahan suatu
biji. Pengaruh tersebut dapat di sebabkan karena setiap media tanam mengandung
unsur-unsur dan struktur yang berbeda.
Berdasarkan
latar belakang tersebut,penulis ingin mengadakan penelitian untuk mengetahui
bagaimana pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman kacang merah dengan
membedakan perlakuan masing-masing.
B. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
latar belakang di atas,kita dapat melihat beberapa masalah yakni,dalam
menentukan suatu media tanam yang tepat. Untuk mengatasi masalah ini,terlebih
dahulu kita harus mengetahui media tanam yang dapat menjaga kelembapan daerah
sekitar akar dan dapat menahan ketersediaan unsur hara. Kemudian dari hal
itu timbul permasalahan lagi,yakni pertumbuhan suatu kecambah biji akan selalu
berbeda-beda tergantung pada media yang di pakai dan unsur-unsur yang terdapat
dalam media tersebut.
Sehingga
masalah-masalah diatas dapat di rumuskan menjadi:
“Bagaimanakah
pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman kacang merah dengan
membedakan perlakuan terhadap masing-masing biji”.
C. TUJUAN
PENELITIAN
Untuk
mengetahui bagaimana pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman kacang
merah.
D. MANFAAT
PENELITIAN
1. Mengetahui
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman kacang merah.
2. Untuk
membantu produksi kecambah,dan mempercepat produksi kecambah.
3. Sebagai
tugas awal pada materi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
4. Sebagai
bahan acuan siswa dalam melaksanakan penelitian yang serupa agar
kesalahan-kesalahan yang akan terjadi dapat diantisipasi.
5. Memperoleh
pengalaman dalam menguji.
E. METODE
PENULISAN
Metode
penulisan yang dipakai penulis adalah metode penulisan dengan pendekatan
eksperimental,karena menggunakan proses eksperimen dalam pembuktian
kebenarannya. Selain itu,penulisan karya tulis ini juga menggunakan pendekatan
pustaka,dimana referensi-referensi yang didapat berasal dari buku-buku
terkait,serta didapatkan dari internet.
F. SISTEMATIKA
PENULISAN
Karya
tulis ini disusun dengan menggunakan sistematika sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan,yang berisi tentang latar belakang penelitian,masalah
yang di rumuskan,tujuan dan manfaat penelitian yang di lakukan,metode penulisan
yang pakai,dan sistematika penulisan karya tulis.
Bab II Tinjauan Pustaka,yang
berisi teori tentang relevan penelitian yang di lakukan dan hipotesis yang
muncul.
Bab IV Hasil dan Pengamatan,yang
berisi hasil penelitian yang di sajikan dalam bentuk tabel di lengkapi dengan
pembahasannya.
Bab V Penutup,yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian
dan saran dari penulis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN
TEORI
1. Pertumbuhan
tanaman (perkecambahan)
Pertumbuhan
adalah proses pertambahan volume secara irreversibel (menuju titik dan tidak
dapat kembali lagi). Pertumbuhan selalu terjadi pada setiap makhluk hidup,baik
hewan,tumbuhan,maupun manusia. Setiap makhluk hidup,selalu mengalami
pertumbuhan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Pertumbuhan secara
kualitatif artinya dari kecil tumbuh menjadi besar. Adapun pertumbuhan secara
kuantitatif,maksudnya tumbuh dar satu menjadi banyak..
Tanaman
yang tumbuh di awali dengan biji yang berkecambah. Biji mengandung embrio dan
cadangan makanan. Cadangan makanan merupakan jaringan yang mengelilingi embrio
yang di namakan endosparma. Jika biji terlempar dari induknya,embrio merupakan
tanaman mini dengan ujung akar dan ujung pucuknya. Embrio tumbuhan dikotil tersusun
atas satu akar muda (radikula),calon pucuk (plumula) atau epikotil,dua daun
biji (kotiledon),dan poros embrio (hipokotil). Keseluruhan biji di lindungi
oleh selapis kulit yang di sebut testa. Pada testa ini di jumpai satu lubang
kecil (mikropil) dan satu lamapang,hilum,yang menandai tempat menempelnya biji
pada plasenyta di dinding buah.
Perkecambahan
adalah proses keluarnya radikula menembus kulit biji atau proses munculnya
tanaman kecil dari biji. Proses perkecambahan di pengaruhi oleh faktor lingkungan
dan keadaan biji. Faktor lingkungan,yaitu ketersediaan air yang cukup,suhu yang
sesuai,kelembapan dan oksigen. Keadaan biji juga mempengaruhi perkecambahan.
Biji yanh sudah tua dan masak akan dapat berkecambah dengan baik.
Proses
perkecambahan memerlukan kadar air yang cukup. Untuk dapat tumbuh
(berkecambah),biji-bijian mutlak memerlukan air. Biji-bijian dapat menyerap air
dari lingkungannya secara imbibisi. Selain ai,faktor cahaya yang cukup dan
aliran udara yang lancar,yang nantinya akan sangat membantu biji untuk bernapas
dan memerlukan metabolisme. Saat berkecambah lingkungan di sekitar biji tidak
boleh terlalu lembap atau banyak mengandung air karena dapat menyebabkan biji
tidak dapat bernapas bahkan dapat menjadi busuk. Apabila faktor-faktor tersebut
terpenuhi,biji akan tetap dalam keadaan dorman. Artinya,biji tetap berada dalam
masa tidur yang panjang dan tidak akan berkecambah.
Berdasarkan
letak kotiledon pada saat berkecambah,di kenal dua tipe perkecambahan,yaitu:
1. Perkecambahan
epigel,yaitu perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas
tanah. Hal ini di sebabkan oleh hipokotil yang tumbuh memanjang ketika radukila
muncul. Akibatnya,plumula dan kotiledon terdorong ke permukaan tanah. Contohnya
: pada perkecambahan kacang hijau (phaseolus radiatus),kacang buncis (phaseolus
vulgaris),dan kacang tanah (arachis hypogaea).
2. Perkecambahan
hipogeal,yaitu perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di
dalam tanah. Hal ini di sebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang
menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas
tanah,sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah. Contohnya : pada perkecambahan
kacang kapri (pisum sativum), jagung (zeamays),dan padi (cryza sativa).
Setelah
perkecambahan,tahap selanjutnya adalah pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan pada tumbuhan sebenarmya merupakan pertambahan panjang pada bagian
tertentu,yaitu pada titik tumbuh yang terletak pada ujung akar dan ujung batang
( di sebut titik tumbuh primer). Secara umum,pertumnuhan dan perkembangan pada
tumbuhan di awali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel
kelamin jantan dan sel betina. Zigot sebagai hasil pembuahan akan membelah
menghasilkan embrio. Selanjutnya,embrio akan berkecambah menghasilkan individu
muda. Dalam perkecambahan tersebut sel-sel embrio membelah. Proses ini banyak
menghasilkan sel dengan bentuk.letak dan fungsi,struktur,serta susunan biokimia
yang berbeda,di sebut differensiasi. Kumpulan sel yang membentuk embrio ini di
sebut jaringan embrional atau jaringan meristem. Pada saat biji
berkecambah jaringan meristem pada embrio terus tumbuh dan berkembang
menghasilkan jaringan-jaringan baru.
Setelah
terbentuk tanaman muda,pertumbuhan selanjutnya di tentukan oleh aktivitas
jaringan meristem. Jaringan meristem merupakan jaringan yang aktif melakukan
pembelahan. Pertumbuhan di bagi menjadi dua,yakni pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder. Meristem memiliki 3 tipe :
1. Meristem
apikal,pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan (berperan dalam pertunbuhan
primer).
Pertumbuhan
primer terjadi pada embrio,ujung akar dan ujung daun. Pertumbuhan pada meristem
apikal menyebabkan tanaman menjadi tinggi dan batang menjadi lebih panjang.
Pertumbuhan pada ujung tunas melibatkan meristem apikal yang memiliki
primordium daun ( bakal daun). Di bawah meristem ini,sel-selnya mengalami
pemanjangan dan bersama meristem apikal akan menjadi kuncup baru pada ketiak
daun. Antara dua garis skala pda daeeah meristem akan menjadi lebih berjauhan
letaknya. Ini menunjukkan bahwa kecepatan pertumbuhan pada berbagai bagian akar
tersebut tidak merata. Bagian yang pertumbuhannya paling cepat adalah di daerah
bagian belakang ujung akar. Makin jauh dari ujung pertumbuhannya makin lambat.
2. Meristem
lateral,berperan dalam pertambahan ukuran batang dan pembentukan lingkaran
tahun (pertumbuhan sekunder).
Pertumbuhan
sekunder terjadi pada tanaman menahun,yaitu tanaman berkayu yang merupakan
tumbuhan dikotil. Selain memilki jaringan meristem primer di ujung batang dan
ujung akar,tumbuhan dikotil juga memiliki jaringan meristem sekunder berupa
kambium. Akivitas jaringan meristem tersebut mengakibatkan bertambah besarnya
organ tubuh (diameter batang).
3. Meristem
interkalar,terdapat pada nodus batang atau tangki yang terdapat pada permukaan
tanah. Nodus meruoakan tempat melekatnya daun. Meristem interkalar menyebabkan
batang tetap tumbuh meskipun ujung batang telah dipotong,misalnya pada tanaman
jagung.
2.
Tanaman Kacang Merah
Nama
Indonesia
: kacang merah
Nama
Inggris
: Azuki bean
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae (tumbuhan)
Superdivisio
: Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio
: Magnoliophyta (berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida ( berkeping dua)
Sub-kelas
: Rosidae
Ordo
: Fabales
Familia
: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus
: Vigna
Spesies
: Vigna angularis.
Kacang merah berasal dari daerah netropical dengan sedikitnya dua pusat
demostikasi : Amerika Tengah (Mexico,Guatemala) untuk berbiji kecil dan Amerika
Selatan (sebagian besar negara Peru) untuk yang berbiji besar. Di waktu
post-columbian,kacang merah tersebar di seluruh Amerika. Orang-orang Spanyol
membawa benih keseberang pasifik menuju Filipina dan dari sana ke Asia,terutama
Jawa dan Myanmar,ke Mauritus.
Kacang merah akan berbunga pada panjang hari 9-18 jam dan untuk tipe berhari
pendek memerlukan panjang hari terendah 11-12,3 jam untuk inisiasi bunga. Suhu
optiumum antara 16-27 derajat celcius. Curah hujan normal tahunan adalah
900-1500mm tapi dapat toleran dari sedikitnya 500-600mm dalam satu musim
penanaman. Kacang ini tumbuh di dataran rendah tropis dan area subtropis tetapi
dapat tumbuh hingga ketinggian 2000-2500m. Kacang merah menyukai lahan
beraerasi dan berdrainase baik dengan pH 6,0-6,8. Beberapa kultivar tahan
terhadap lahan asam dengan pH serendah-rendahnya 4,4.
Tanaman ini di tanam semata untuk mendapatkan tanaman belum dewasa dan biji
kering. Di Asia kecambah daun dan polong di konsumsi. Do Filipina, biji kering
di gunakan untuk membuat tepung kacang kaya protein tinggi untuk memperkaya
roti dan mie. Biji daun bernilai tinggi karena kualitasnya dan karena di
gunakan sebagai bahan diet untuk pada pengobatan Asia tradisional. Setelah
polong di panen,batangnya kadang-kadang di gunakan untuk makanan ternak. Kacang
ini juga di tanam sebagai tanaman penutup atau pupuk hijau. Perakarannya yang
dalam,ketahanannya terhadap kekeringan dan potensi hasil yang tingg menyebabkan
tanaman ini sangat bermanfaat dan mempunyai adaptasi yang luas. Selain itu
kacang merah juga dapat di jadikan sebagai pewarna alami.
3.Nutrisi
untuk Tanaman
Nutrisi merupakan bahan baku utama bagi organisme untuk proses pertumbuhan dan
perkembangannya. Jika orang menganggap bahwa pupuk meupakan makanan,hal itu
salah. Tumbuhan dapat menghasilkan makanan sendiri melalui fotosentesis berupa
karbohidrat. Karbohidrat tersebut kemudian akan di kombinasikan dengan nutrisi
tumbuhan untuk menghasilkan protein,enzim,vitamin,dan unsur penting lain untuk
pertumbuhan. Nutrisi tumbuhan lebih menunjukkan pada segala kebutuhan yang di
perlukan tumbuhan untuk tumbuh dan berupa unsur kimia dasar.
Nutrisi (unsur hara) adalah unsur yang di butuhkan oleh tumbuhan sebagai sumber
materi untuk sintesis berbagai komponen sel. Unsur-unsur tersebut sebagian
besar udara dan tanah,yaitu oksigen,karbon,dan hidrogen. Nutrisi yang di
perlukan tumbuhan bukan hanya CO2 dan H2O tetapi
juga elemen-elemen yang lainnya,yaitu unsur makro adalah unsur yang di butuhkan
tumbuhan dalam jumlah yang banyak. Misalnya karbon, oksigen, hidrogen,
nitrogen, kalium, kalsium, magnesium, fosfor,sulfur. Dan unsur mikro adalah
unsur yang du butuhkan dalam jumlah sedikit. Misalnya besi, klor, mangan,
boron,seng, tembaga dan nikel.
Walaupun
yang di butuhkan hanya sedikit, tetapi kekurangan salah satunya dari mikro
dapat membuat pertumbuhan tumbuh terganggu. Seperti jika kekurangan Fe daun
akan menguning, karena Fe berfungsi sebagai biokataliasator dalam pembentukan
klorofil. Fe merupakan salah satu unsur yabg di perlukan pada pembentukan
enzim-enzim respirasi yang mengoksidasi glukosa menjadi gas CO2 dan
air.
Selain nutrisi, masih ada hal-hal lain yang turut mempengaruhi pertumbuhan
tanaman antara lain :
1. Faktor
luar
a. Air
b. Suhu
c. Kelembapan
d. Cahaya
2. Faktor
dalam
a. Gen
b. Hormon
4.Media
Pupuk kandang
Pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan di sebut sebagai pupuk kandang.
Kandungan unsur haranya yang lengkap sebagai natrium,fosfor,dan kalium membuat
pupuk kandang cocok untuk di jadikan sebaga media tanam. Unsur-unsur tersebut
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu, pupuk kandang
memiliki kandungan mikroorganisme yang di yakini mampu merombak bahan organik
yang sulit di cernah tanaman menjadi komponen yang lebih mudah untuk di serap
oleh tanaman.
Komposisi kandungan unsur hara pupuk kandang sangat di pengaruhi oleh faktor
jenis hewan, umur hewan, keadaan hewan,jenis makanan, bahan hamparan yang di
pakai,perlakuan serta penyimpanannya sebelum di aplikasikan sebagai media
tanam.
Pupuk kandang yang akan di gunakan sebagai media tanam harus sudah matang dan
steril. Hal itu di tandai dengan warna pupuk yang hitam pekat. Pemilihan pupuk
kandang yang sudah matang bertujuan untuk mencegah munculnya bakteri atau
cendawan yang dapat merusak tanaman.
5.Media
Tanam Pasir
Pasir sering di gunakan sebagai media tanam alternatif untik mengganti fungsi
tanah. Sejauh ini pasir di anggap sesuia jika di gunakan sebagai media
penyamaian benih,pertumbuhan bibit tanaman dan perakaran setek batang. Sifatnya
yang kering akan memudahkan proses pengangkatan bibit tanaman yang sudah cukup
umur untuk di pindah tanamkan ke media lain. Sementara bobot pasir yang cukup
berat akan mempermudah tegaknya batang. Karena memiliki pori-pori makro, maka
pasir menjadi mudah basa dan cepat kering untuk proses ppenguapan. Ketahanan
terhadap proses pemisahan pasir sangat kecil sehingga mudah teerkikis oleh air
dan angin. Dengan demikian media pasir lebih membutuhkan pengairan dan
pemupukan yang lebih imtensif.
Pengunaan pasir sering di kombinasikan dengan campuran bahan organik seperti
kerikil, batu-batuan, atau bahan organik yang di sesuaikan dengan jenis
tanaman. Tapi dalam penelitian ini pasir tidak di campur dengan bahan organik
apapun.
B. KERANGKA
PEMIKIRAN
Media
tanam sangat berpengaruh untuk pertumbuhan tanaman karena setiap media tanam
masing-masing memiliki unsur hara yang berbeda yang di butuhkan tanaman.
Contohnya pada media tanam tanah + pupuk kandang dan pasir.
Untuk
membuktikan hal tersebut, ada tanaman yang di tanam pada tanah + pupuk kandang
dan juga pada media tanam pasir. Hal ini di lakukan untuk membandingkan
pertumbuhan tanaman tersebut. Selain itu, karena yang di amati adalah pengaruh
media tanam, maka terdapat faktor lain yang di kendalikan dalam jumlah yang
sama,seperti pamberian air, besarnya pot, jenis kacang merah dan sebagainya,
agar tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang merah dalam pengamatan.
Berdasarkan
uraian di atas, maka dapat di kemukakan variabel-variabel berupa :
· Variabel
manipulasi : Menggunakan media tanam yang berbeda yang di lakukan dengan cara
biji kacang merah di tanam pada tanah yang telah di campur pupuk kandang dan di
tanam pada pasir.
· Variabel
respon : Pertumbuhan panjang tumbuhan tiap 3 hari,tinggi batang dan panjang
daun.
· Variabel
kontrol : Besarnya pot,jenis biji kacang merah,pemberian air, intensitas cahaya
yang sama dan konsentrasi media tanam.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS
PENELITIAN
Penelitian
ini merupakan penelitian eksperimen, karena di dalamnya terdapat sebuah
percobaan untuk membuktikan pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman
kacang merah. Dengan perlakuan media tanam yang berbeda tapi pemeliharaannya
sama.
B. WAKTU
DAN TEMPAT
Penelitian
ini di laksanakan di daerah Belajen, Kecamatan Alla selama kurang lebih 24
hari, mulai dari hari sabtu, 6 agustus 2011 sampai dengan hari sabtu, 27
agustus 2011.
C. ALAT
DAN BAHAN
Alat :
1. 4 buah
aqua gelas kosong
2. Benang
dan mistar
Bahan
:
1. 4 biji
kacang merah
2. Tanah
+ pupuk kandang
3. Pasir
D. RANCANGAN
PENELITIAN
Percobaan
ini menggunakan faktor media tanam yang berbeda, terdiri dari dua macam :
Perlakuan
I : Biji kacang merah pada media tanah + pupuk
kandang
Perlakuan
II : Biji kacang merah pada tanam pasir.
Tiap perlakuan di ulang sebanyak 2 kali agar dapat di rata-ratakan. Dengan
demikian terdapat 4 unit percobaan. Pemeliharaankacang merah, di lakukan
penyiraman setiap pagi dan sore hari dengan volume air yang sama.
Untuk pengamatan pertumbuhan kacang merah, di lakukan tiap 3 hari sekali,
setiap sore mulai hari setelah tanam dengan menggunakan benang kemudian di ukur
kembali dengan menggunakan mistar yang di ukur dalam skala sentimeter (cm) dan
di sajikan dalam bentuk tabel.
E. PROSEDUR
KERJA
1. Rendam
biji kacang merah semalaman.
2. Siapkan
4 buah aqua gelas kosong yang telah di lubangi dengan menggunakan
jarum,masing-masing sufah di beri label A,B,C,dan D.
3. Kemudian
aqua gelas kosong tersebut masing-masing 2 gelas kosong di isi media tanam yang
sama dengan gelas A dan B di isi tanah+pupuk kandang dan gelas C dan D di isi
pasir. Perhatikan volume tanah+pupuk kandang dan pasir harus reltif sama.
4. Pilihlah
biji kacang merah yang tenggelam dalam air karena itulah biji terbaik untuk di
tanam.
5. Setelah
itu tanam biji kacang merah pada media tanam yang telah di siapkan
masing-masing 1 biji tiap tempat.
6. Tempatkan
pada tempat yang terkena cahaya matahari dan siram dengan volume air yang sama.
Lakukan penyiraman tiap hari selama percobaan.
7. Amati
dan cata pertumbuhannya setiap 3 hari dalam waktu tiga minggu (21 Hari).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
PENELITIAN
Berikut
hasil pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman kacang merah selama 21 hari.
Pertumbuhan
panjang batang
|
Tinggi batang
|
Panjang daun
|
|
Hari ke 3
|
|||
A
|
2,3 cm
|
2,3 cm
|
0,8 cm
|
C
|
1,2 cm
|
1,2 cm
|
0,3 cm
|
Hari ke 6
|
|||
A
|
3,5 cm
|
5,8 cm
|
1,1 cm
|
C
|
1,5 cm
|
2,7 cm
|
0,5 cm
|
Hari ke 9
|
|||
A
|
4,3 cm
|
10,1 cm
|
1,7 cm
|
C
|
1,9 cm
|
4,6 cm
|
0,9 cm
|
Hari ke 12
|
|||
A
|
4,8 cm
|
14,9 cm
|
2,3 cm
|
C
|
2,5 cm
|
7,1 cm
|
1,2 cm
|
Hari ke 15
|
|||
A
|
4,8 cm
|
19,7 cm
|
2,9 cm
|
C
|
3,2 cm
|
10,3 cm
|
1,6 cm
|
Hari ke 18
|
|||
A
|
5,1 cm
|
24,8 cm
|
3,5 cm
|
C
|
3,9 cm
|
14,2 cm
|
2,1 cm
|
Hari ke 21
|
|||
A
|
5,3 cm
|
30,1 cm
|
4,1 cm
|
C
|
4,5 cm
|
18,7 cm
|
2,5 cm
|
B. PEMBAHASAN
Sesuai
dengan pengertian pertumbuhan yaitu pertambahan ukuran,berat serta jumlah sel
yang bersifat irreversibel ( tidak dapat kembali pada keadaan semula). Media
tanam yang di pakai pada percobaan ini berhasil membuat tanaman tumbuh,akan
tetapi mengalami beberapa perbedaan. Karena media tanam tersebut mempengaruhi
pertumbuhan tanaman itu masing-masing.
Berdasarkan
data di atas tanaman yang menggunakan media tanam tanah + pupuk kandang lebih
cepat tumbuh di bandingkan tanaman yang menggunakan media tanam pasir. Seperti
yang telah di jelaskan pada landasan teori, hal ini munkin terjadi karena
banyaknya unsur-unsur yang terdapat pada tanah yang telah di campur pupuk
kandang. Di mana pupuk kandang memiliki kandungan unsur hara yang lengkap, yang
sangat di butuhkan oleh tumbuhan untuk tumbuh. Selain itu,tanah juga mampu
menahan ketahanan air yang dapat menjaga kelembapan tanah sehingga tanah tidak
mudah kering dan cacing tanah dapat menyuburkan atau menggemburkan tanah karena
pori-pori yang terdapat pada tanah sangat kecil.
Sedangkan
pada media tanam pasir pertumbuhannya agak lambat di sebabkan karena memiliki
pori-pori makro,sehingga pasir mudah basa dan cepat kering karena mudah
terkikis oleh air dan udara dan kandungan makanannya pun sangatlah sedikit.
Oleh karena itu media pasir membutuhkan pengairan dan pemupukan.
BAB V
P E N U T U P
A. KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil pengamatan dan pembahasan di atas,maka dapat diambil kesimpulan bahwa
media tanam sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang merah.
Terutama pada media tanam tanah + pupuk kandang yang membuat tanaman subur
karena banyak mengandung unsur hara. Media tanam pasir juga mempengaruhi
pertumbuhan tanaman kacang merah namun dengan menggunakan media tanam pasir
kurang tepat karena tanaman tidak telalu subur karena kandungan unsur haranya
hanya sedikit. Jadi, media tanam yang cocok untuk pertumbuhan kacang merah
adalah dengan menggunakan media tanam tanah + pupuk kandang.
B. SARAN
Dalam
penelitian ini penulis menyarankan agar teliti dalam hal penanaman biji kacang
merah karena apabila terlalu dalam dapat memperlambat pertumbuhan tanaman
bahkan dapat membuat biji busuk bila tanah terlalu lembab. Selain itu,
pemberian konsentrasi pupuk kandang juga tidak terlalu banyak (melebihi dosis)
karena dapat membuat tanaman mati di sebabkan karena panas sehingga tidak dapat
bernapas.
DAFTAR PUSTAKA
Riandri,Henny.2007.
SAINS BIOLOGI 3 untuk kelas XII SMA. Solo : PT. TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI.
Suwarno.
2007. Panduan pembelajaran BIOLOGI untuk SMA dan MA : Pusat Perbukuan Depdiknas
thanks for post this topic
BalasHapus